Warga terdampak gempa tektonik 6.4 pada Scala Richter di Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu malam(29/7) menginap di tenda-tenda pengungsian. Mereka tidak berani berada di dalam rumah, karena khawatir gempa susulan yang terus terjadi. Bahkan sejumlah warga yang bermukim di dekat pantai memilih mengungsi di tengah sawah yang lebih tinggi.Warga di empat desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, ini enggan tidur di dalam rumah, karena khawatir terjadi gempa susulan dan isu adanya tsunami yang sudah tersebar sejak gempa utama pada Minggu pagi (29/7). Warga memilih mengungsi di luar rumah dengan beratapkan langit dan mendirikan tenda darurat dari terpal secara swadaya. Bahkan ada yang tidak menggunakan tenda sama sekali. Sebagian besar dari warga ini adalah perempuan, anak-anak dan balita.Hingga Minggu malam, masih ada sebagian warga yang belum mendapatkan bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan mendesak seperti selimut dan tenda darurat sejak pagi tadi belum diperoleh warga yang berasal dari pesisir pantai bayan ini.Sementara posko logistik dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara, yang berada di Kantor Camat Bayan, mengaku sudah melakukan droping bantuan logistik berupa mie instan dan air mineral. Termasuk tenda darurat yang jumlahnya terbatas hanya tujuh buah. [caption id="attachment_124463" align="alignnone" width="900"]
Sebagian bantuan masih dalam proses penyaluran[/caption]Penyaluran bantuan logistik mie instan ini dilakukan melalui pemerintah desa untuk kemudian disebar ke titik-tiki pengungsian.“Semua bantuan segera kita kirim ke desa-desa, barangkali warga yang belum menerima bantuan hingga tadi malam, masih dalam proses, “ ujar Koordinator Logistik BPBD Lombok Utara, M. Sa’i, menjelaskan.Laporan Herman Zuhdi dari Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Khawatir Gempa Susulan, Warga Lombok Utara Enggan Pulang ke Rumah
Minggu, 29 Juli 2018 - 23:40 WIB