www.antvklik.com
- Konsultan pembimbing ibadah haji, Profesor Aswadi mengatakan, bahwa jemaah haji tersesat dan atau terpisah dari rombongan di Tanah Suci bukan karena dosa masa lalunya di Tanah Air, melainkan umum terjadi pada orang yang masuk wilayah baru."Bisa jadi itu terjadi bagi orang yang masuk wilayah baru yang tidak kenal kanan-kiri," kata Aswadi kepada Media Center Haji di Mekah, Jumat (27/7).Untuk itu, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu mengajak masyarakat umum berhenti menghakimi jemaah haji yang mengalami disorientasi tempat dan waktu di Tanah Suci. Hal itu bisa terjadi karena jemaah memang tidak tahu arah jalan pulang dan bingung menghadapi suasana dan tempat yang baru.Aswadi juga mengatakan bahwa dari pengalaman musim haji sebelumnya memang banyak jemaah yang tersesat kemudian dihubung-hubungkan dengan perilakunya pada masa lalu di Tanah Air sehingga merasa salah sendiri. Sehari jemaah haji dari Madinah tiba di Mekah dan langsung melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram pun, kabar jemaah tersesat atau terpisah rombongan pun kembali terdengar.Sebaiknya, kata Aswadi, jemaah yang tersesat mengarahkan peristiwa tersesat menjadi pemikiran positif: ke Tanah Suci untuk menjadi orang yang lebih baik. Tuhan selalu memberi cobaan kepada hamba-Nya sesuai kemampuannya. Dan itu janji Allah.Aswadi juga mengatakan bahwa jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan dalam beberapa kasus terjadi karena jemaah terharu melebihi kebiasaan saat di Tanah Suci."Pada saat jumrah Aqobah misalnya, karena terharu dengan perilaku yang mereka lakukan jadi di luar konsentrasinya melebihi kebiasaan, jemaah jadi lupa dari teman-temannya. Mereka menangis dan tidak tahu balik dan ditemukan oleh petugas dan diajak ke kantor daker, menangis dan sebagainya."Laporan Ihsan Salam dari Mekah, Arab Saudi
Jemaah Haji Tersesat Bukan Karena Dosa Masa Lalunya
Jumat, 27 Juli 2018 - 14:31 WIB