Tak selamannya bahan pangan tidak layak jual dijauhi konsumen, terbukti di Pasar Tradisional Baleendah, Kabupaten Bandung, telur pecah menjadi buruan warga. Meningkatnya permintaan dalam sepekan terakhir membuat harga telur ayam terus meroket di berbagai daerah.
Demi mencukupi kebutuhan gizi, warga di kabupaten Bandung pun terpaksa membeli hingga berebutan telur yang pecah karena harga yang lebih murah sehingga lebih irit.
Dari pantauan tim ANTV di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung kini harga telur dengan kualitas baik dijual dengan harga 28 ribu rupiah per kilogramnya. Padahal biasanya hanya dijual dengan harga 18 ribu rupiah Harga Telur Naik Hingga Menembus Harga 28 Ribu Bahkan 30 Ribu.
Menurut Hendra, salah seorang penjual telur, masyarakat pun mulai berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan membeli telur pecah, namun melupakan dampak buruknya mencari telur pecahan atau pun retakan.
Telur pecahan sendiri secara ekonomi jauh lebih murah, harganya masih di bawah harga telur bulat atau utuh yaitu hanya 25 ribu rupiah per kilogramnya. Salah seorang warga mengaku sejak kenaikan telur di pasar, ia yang biasanya selalu membeli satu kilogram terpaksa membeli setengahnya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dapur saja.
Tidak hanya telur ayam, harga daging ayam juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya 29 ribu rupiah, saat ini daging ayam dijual mencapai 40 ribu rupiah per kilogramnya.
Kenaikan ini disinyalir terjadi karena tingginya permintaan telur dan daging ayam dan harga pakan yang mahal. Sehingga pasokan telur dan daging ayam dari produsen tak sebanding dengan permintaan di pasar. (EK)