Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI), kabupaten Sumbawa,Nusa Tenggara Barat, melakukan aksi unjuk rasa, dengan longmarc membawa keranda dan berjalan kaki mendorong sepeda motor sejauh dua kilometer, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, oleh pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.
Puluhan mahasiswa (KAMI), kabupaten sumbawa, ini melakukan aksi jalan kaki sejauh dua kilometer, di jalan lintas Sumbawa Bima, sambil membawa keranda.
Puluhan mahasiswa ini, berjalan kaki menuju kantor dprd, kabupaten sumbawa, sembari menggotong keranda dan mendorong sepeda motor, sebagai aksi protes dan simbol masyarakat tidak bisa leagi membeli bbm kendaraan karena adanya kenaikan harga yang dilakukan pemerintah jokowi-jk.
Massa aksi, berjalan kaki sembari dikawal petugas kemanan dari mapolres Sumbawa di sepanjang jalan yang dilewati. Setelah berjalan kaki cukup jauh, massa tiba di halaman gedung DPRD kabupaten Sumbawa dan lansung membentangkan spanduk penolakan naiknya harga BBM.
Massa juga memikul keranda di depan pintu masuk ke kantor DPRD sembari bernyanyi dan berorasi. Moh Ihsan Sibgotuloh sebagai koordinator aksi, mengatakan, aksi ini adalah bentuk penolakan terhadap adanya kenaikan harga BBM, yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi-JK yang tidak sesuai dengan janji janji saat kampanye pemilihan presiden 2014, lalu.
Dalam orasinya, massa mengeluarkan pernyataan sikap, terhadap naiknya harga BBM non subsidi per tanggal 1 juli 2018. Mahasiswa mengecam sikap pemerintah yang menaikkan harga BBM non subsidi dengan cara diam-diam tanpa ada sosialisasi sedikitpun kepada masyarakat.
Mengecam pemerintahan Jokowi-JK yang telah melanggar janji kampanye untuk tidak menaikkan harga BBM dimasa pemerintahannya. mendesak pemerintah untuk memastikan ketersediaan BBM bersubsidi sampai ke pelosok.