www.antvklik.com
- Unjuk rasa ratusan massa pendukung pasangan Cagub (Calon Gubernur) Nusa Tenggara Barat nomor urut 1 Suhahali Fadi Tohir-Muhammad Amin, saat berlangsungnya rapat pleno KPU yang membahas rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilihan Gubernur, di sebuah hotel di Nusa Tenggara Barat, Minggu (8/7), berujung ricuh dengan petugas kepolisian.Massa pengunjuk rasa berusaha masuk ke dalam rapat pleno dengan mendobrak dan menaiki gerbang hotel yang dijaga ketat oleh aparat Polres Mataram, Brimob Polda NTB dan TNI Korem 162 Wirabhakti.Tuntutan yang ingin disampaikan mereka yakni agar KPU menghentikan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilu Gubernur NTB, sebelum dituntaskannya temuan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan Cagub nomor 3 Doktor Zulkiflimansyah-Siti Rohmi Jalilah, yang mengklaim sebagai pemenang Pilgub.Menurut demonstran, dugaan kecurangan tersebut berupa adanya temuan 291 formulir C1 yang dianggap bermasalah karena tidak netralnya Gubernur sekarang, disamping mengecam klaim kemenangan lebih awal dari pasangan Cagub nomor 3, padahal KPU sampai kini belum menetapkan pasangan Cagub terpilih.Meski diwarnai aksi unjuk rasa, rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilu Gubernur Nusa Tenggara Barat, yang dipimpin oleh Ketua KPU setempat Lalu Aksar Anshori, yang dilakukan secara berurutan dan berjalan alot tersebut, tetap berlangsung.Dalam rapat ini, Bawaslu, KPU dan 3 dari 4 tim pasangan Cagub, saling adu argumentasi tentang perolehan suara dan menyampaikan temuan-temuan pelanggaran yang mempengaruhi perolehan suara pasangan yang mereka jagokan.Laporan Herman Zuhdi dari Nusa Tenggara Barat
Kericuhan Pengunjuk Rasa Warnai Rapat Pleno KPU Penghitungan Hasil Pilgub NTB
Minggu, 8 Juli 2018 - 17:13 WIB