Jumlah korban tewas akibat mereguk minuman keras oplosan terus bertambah. Setelah sebelumnya enam tewas, jumlah korban kini bertambah seorang lagi. Sunarto yang sebelumnya kritis dan dirawat di RS Cengkareng Jakarta Barat, Senin (26/5) menyusul rekan-rekannya ke alama baka.Kepergian Sunarto dilepas isak tangis keluarganya yang tinggal di Jalan Kincir Cengkareng Jakatya Barat.Sementara jenasah Sunarto dimakamkan siang ini setelah menjalani otopsi di RS Polri Kramatjati.Menurut keponakan korban, pamannya memang sering meminum minuman keras oplosan bersama rekan-rekan.Polisi telah menangkap SR, seorang ibu rumah tangga yang menjadi pedagang minuman keras oplosan yang menebar maut itu di Cengkareng Timur. SR ditangkap di tempat usahanya di Jalan Kincir Raya, Cengkareng Timur.Polisi menyebut, Sari baru menjual miras oplosan pada 21 Juni 2018. Akibat oplosan itu, enam orang pemuda tewas. Pelaku mengkamuflase usaha miras oplosan dengan rumah pembuatan parfum."Namum ini penjualannya tertutup dengan modus rumah. Membeli pembuat miras dari Gunung Sahari. Modus membuat parfum tapi malah dijadikan miras," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi.
Sebelumnya enam orang pemuda meninggal dunia setelah menenggak minuman keras oplosan di kawasan Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat. "Semalam atau dua hari lalu satu orang meninggal. Jumlah korban ada tujuh, satu masih dirawat di rumah sakit," kata Lurah Cengkareng Timur Yuli Ardriansyah, Senin (25/6/2018). Satu korban meninggal dunia terakhir tutup usia pada Senin, pukul 01.30, di RSUD Cengkareng.
Laporan Ong Suhirman dari Jakarta