www.antvklik.com
PT Indonesia Asahan Alumunium atau INALUM, mengaku sulit membeli saham Freeport, perusahaan yang memiliki saham tambang emas di Tanah Papua.Meski proses negosiasi pengambilan 51 persen saham PT Freeport Indonesia berjalan sesuai rencana. Namun, salah satu perusahaan milik negara ini, belum dapat memastikan kapan transaksi tersebut akan tercapai.Ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Direktur Utama INALUM, Budi Gunadi Sadikin, mengakui skema bisnis transaksi pembelian lahan tambang emas terbesar di dunia tersebut terbilang sulit.Rumitnya transaksi tersebut karena beberapa faktor yakni faktor pendanaan yang diklaim sangat besar, sehingga membutuhkan banyak bantuan dari berbagai perbankan.Selain itu, keberadaan perusahaan asal Australia, Rio Tinto, yang memiliki 40 persen hak partisipasi di tambang Grassberg milik PT Freeport, juga menjadi tantangan tersendiri. Hak partisipasi tersebut sesuai dengan kesepakatan Rio Tinto dengan Freeport, yang memungkinkan Rio Tinto mengkonversi hak tersebut menjadi saham.Untuk mencapai 51 persen, INALUM harus membeli 40 persen hak partisipasi milik Rio Tinto, kemudian dikonversi menjadi kepemilikan saham PT Freeport Indonesia dan digabungkan dari pembelian saham dari Freeport-Mcmoran atau FCX (Laporan Andre Yanus dari Jakarta)
PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) Sulit Membeli Saham Freeport
Selasa, 5 Juni 2018 - 10:59 WIB