Sekretaris Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan kepada wartawan tentang penerbangan pulangnya dari Singapura pada Minggu malam (03/06/2018), bahwa itu akan menjadi "jalan bergelombang" menuju puncak dengan Korea Utara.Mattis juga mengatakan, "Di Republik Rakyat Demokratik Korea, satu hal yang terus muncul adalah tentang kekuatan pasukan kami di Semenanjung. kita tahu jelas mereka ada di sana karena kondisi keamanan 10 tahun yang lalu, 5 tahun yang lalu, tahun ini. Jika, lima tahun dari sekarang, 10 tahun dari sekarang yang berubah, tentu saja itu akan ditinjau. Itu akan menjadi antara demokrasi yang disebut Republik Korea dan demokrasi yang disebut Amerika Serikat, dan sebenarnya memiliki ekuitas Perserikatan Bangsa-Bangsa di dalamnya juga, karena itu bendera PBB berkibar di sana”.Mattis membuat komentar serupa ketika dia bertemu dengan menteri pertahanan di Singapura.Sedangkan Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat dia akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni dalam suatu perubahan dramatis dalam diplomasi taruhan tinggi yang bertujuan untuk mengakhiri program senjata nuklir Pyongyang.Delapan hari setelah membatalkan KTT mengutip "permusuhan" Pyongyang, Trump mengumumkan keputusan untuk melanjutkan pertemuan setelah menjadi tuan rumah utusan Kim di Gedung Putih, mengatakan dia mengharapkan "hasil yang sangat positif" dengan Korea Utara.Program senjata nuklir Korea Utara telah menjadi sumber ketegangan keamanan utama yang bertahan meski serangkaian sanksi AS dan AS dan itu juga menunjukkan kemajuan dalam teknologi rudal balistik yang dipercaya para ahli sekarang mengancam daratan AS.Sumber : Reuters
Baca Juga :