Sekadar catatan, sejak dipertandingkan di Asian Games 1958, Tenis Lapangan Indonesia, sudah rajin mempersembahkan medali emas. Tahun 1966 lewat tunggal putrid Lanny Kaligis, Ganda Putri Lanny/Lita Sugianto plus beregu putri.Emas terjaga di Asian Games 1974, lewat tunggal putrid Lita Sugianto, disambung tunggal putra Atet Wiyono, ganda Yustedjo Tarik/ Hadiman, plus beregu putra 1978. Yustedjo Tarik menjaga trend medali emas lewat tunggal putra plus beregu putra di Asian Games 1982.
Generasi Penerus Tenis Indonesia
Generasi penerus, terdekat Yayuk Basuki, yang sempat menjaga trend medali emas di Asian Games 2002. Tim beregu putri yang terdiri atas Angelique Widjaja, Wynne Prakusya, Wukirasih Sawondari, dan Liza Adriyani mampu meraih emas beregu putri, plus perak ganda putrid lewat pasangan Wynne/Angelique.Selepas tahun 2002, tepatnya di Asian Games 2006, 2010 dan 2014, tenis Indonesia, gagal mempersembahkan medali. Ketua Umum PB Pelti, Rildo Ananda Anwar, optimis tahun 2018, Indonesia bisa meraih lagi medali.“Pelaksanaan tenis Asian Games 2018 hanya sepekan jelang Grand Slam Amerika Terbuka, jadi pemain top Asia lebih focus memburu poin dan prize money disana. Ditambah persiapan kita akan kita optimalkan, ”ujar Rildo disela persiapan TC pelatnas.Di Asian Games 2018, yang akan dimulai 18 Agustus mendatang Tenis Indonesia masih akan mengandalkan Christopher Rungkat, Aldila Sutjiadi, atau Beatrice Gumulya. (Fahrur Anam)Baca Juga :