Antv – Tayangan seru untuk menghibur pemirsa di rumah, terus dihadirkan ANTV, termasuk film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung', yang dibintangi aktor Laga legendaris Barry Prima.
Film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' adalah karya sinema bertema aksi laga epos dewasa yang dirilis pada tahun 1983, disutradarai oleh Dasri Yacob.
Film ini adalah sekuel dari film 'Jaka Sembung Sang Penakluk' yang dirilis tahun 1981.
Cerita film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' merupakan adaptasi lepas dari serial komik Indonesia "Jaka Sembung" karya komikus terkenal Indonesia Djair Warniponakanda, yang juga mengambil peran kecil dalam film ini.
Cerita film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' awalnya hendak dibuat berdasarkan komik berjudul "Jaka Sembung vs Si Buta Dari Gua Hantu".
Namun karena masalah hak tampil dengan pemeran film "Si Buta Dari Gua Hantu", karakter dalam komik tersebut kemudian diganti menjadi "Si Buta Dari Gunung Iblis".
Cerita dalam film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' pun diubah dan komik "Jaka Sembung vs Si Buta dari Gua Hantu" sendiri akhirnya terbit pada tahun 2011.
Film ini dikenal dengan tingkat kekerasannya yang lebih banyak berlumuran darah dibandingkan film pendahulunya dan juga elemen dewasanya yang lebih kental.
Film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' kemudian diikuti oleh sekuel berikutnya, yaitu 'Bajing Ireng dan Jaka Sembung' yang dirilis pada tahun 1985.
Lantas seperti apa jalan ceritanya?
Berikut sinopsis film 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' selengkapnya:
Pasukan Kompeni mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung (Barry Prima) yang dirasakan para penjajah itu kian meresahkan karena sepak terjangnya.
Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Komandan Kompeni Kapten De Mandes (Gino Makasutji) mengadakan sayembara.
Sayembara itu diperuntukan bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, di mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit.
Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" (Advent Bangun), seorang jagoan sakti penderita tunanetra yang misterius.
De Mandes kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung.
Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh De Mandes.
Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan De Mandes.
Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya.
Si Buta sendiri dari awal sayembara hingga saat berhadapan dengan Jaka Sembung selalu dibayangi oleh teliksandinya, Dewi Magi (Sri Gudhi Sintara) yang memberikan bantuan informasi tentang Jaka Sembung.
Akhirnya Si buta berhasil mengalahkan Jaka Sembung dan memenggal kepalanya untuk diserahkan pada De Mandes.
Merasa yakin, De Mandes merasa tidak rela untuk menyerahkan 1000 ringgit uang emas pada Si Buta.
Setelah menyerahkan uang, De Mandes memerintahkan seorang jagoan untuk menyerang Si Buta hingga terluka parah.
Si Buta berhasil mengalahkan jagoan tersebut, tetapi terluka parah. Si Buta ditolong oleh Dewi Magi yang selama ini menyimpan hati padanya.
Ketika pingsan, Dewi Magi yang telah bernafsu akhirnya menciumi dan menggauli Si Buta dengan nafsu.
Tetapi ketika sadar Si Buta menolak dan marah karena cintanya telah ikut terkubur bersama mantan kekasihnya yang telah meninggal.
Dewi Magi marah dan sebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk dirinya. Namun Si Buta menolak dan terjadilah saling baku hantam dengan kemarahan Dewi Magi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat itulah muncul Jaka Sembung yang ternyata masih hidup bersama teman-temannya untuk menolong dan membawa Si Buta ke padepokan gurunya, Ki Sapu Angin (Syamsuddin Syafei).
Setelah sembuh, Si Buta menyerahkan uang 1000 ringgit tersebut untuk perjuangan rakyat melawan kompeni.
Si Buta menceritakan bahwa yang dikalahkan dan dipenggal kepalanya bukanlah Jaka sembung yang sebenarnya, akan tetapi kepala seekor kambing yang terlihat menyerupai muka Jaka Sembung karena bantuan sihir Dewi Magi.
Si Buta akhirnya bergabung dengan padepokan Jaka Sembung. Sementara itu Dewi Magi yang kecewa pada Si Buta akhirnya mendatangi markas kompeni dan memberi tahu perihal masih hidupnya Jaka Sembung.
De Mandes marah karena ia telah dikelabui oleh Si Buta dengan hanya kepala kambing.
Akhirnya Dewi Magi bekerjasama dengan pasukan De Mandes untuk membunuh Si Buta dan Jaka Sembung dengan mengandalkan ilmu sihirnya.
Situasi bertambah rumit ketika suatu malam terjadi pencurian kotak uang hadiah De Mandes dari padepokan Jaka Sembung yang tidak terlihat pelakunya.
Si Buta yang tajam penciuman dan pendengarannya berhasil menghalanginya.
Jaka Sembung yang sedang tidur kaget karena tidak bisa melihat siapa pencuri yang tidak terlihat tersebut.
Akhirnya melalui penciumannya Si Buta berhasil mengetahui bahwa pencurian itu adalah perbuatan Dewi Magi.
Dewi Magi berhasil ditangkap dan dilukai, tetapi meloloskan diri. Dewi Magi yang sedang terluka parah menemui gurunya (WD Mochtar) dan berhasil menyembuhkan lukanya.
Setelah sembuh, Dewi Magi meminta bantuan gurunya untuk menangkap Kinong, adik dari Si Buta, untuk mendapatkan dua umpan, Jaka Sembung dan Si Buta sekaligus.
Dewi Magi adalan pemimpin sebuah perguruan wanita liar yang semua anggotanya menyimpan dendam pada laki-laki.
Mereka gemar menculik laki-laki untuk dijadikan pemuas nafsu birahi sebelum dilempar mati ke sebuah sumur maut yang berisi ular.
Demikian juga nantinya nasib Kinong yang di gantung sebagai umpan di atas sumur maut tersebut.
Seperti apa keseruan selengkapnya?
Saksikan Sinema Laga Klasik Spesial Barry Prima 'Si Buta Lawan Jaka Sembung' yang akan tayang Senin malam ini, 13 Mei 2024, mulai pukul 20.00 WIB. Hanya di ANTV Rame!