Tuti mendapat telpon dari beberapa pelanggannya yang meminta dikirimkan minya goreng dalam jumlah yang banyak. Tuti tergiur dapat orderan besar, namun ia tak punya pegawai lagi. Akhirnya Tuti sendiri yang membuat minyak goreng oplosan. Saat sedang membuat minyak goreng oplosan, tiba-tiba minyak di dalam drum yang dibakar, meletup-letup, hingga muncrat mengenai wajah Tuti.
Tuti meringis kesakitan dan tubuhnya mengenai beberapa dirigen yang didalamnya ada oli bekas. Lalu oli tumpah semua, hingga menggenagi ruangan. Tuti ketakutan ingin kabur, namun sulit karena lantai licin kena oli. Minyak goreng oplosan yang digodok di drum semakin meletu-letup hingga percikannya mengenai api dan terjadi kebakaran. Tuti ketakutan dan kabur dalam kondisi tubuh yang melepuh.
Dijalan, ada petir petir dia terpeleset mengelinding jatuh ke sungai hanyut, Tuti pegangan dibatang kayu tiba-tiba datang datang air bah Tuti tenggelam dan mati. Kemudian ditemukan warga jenazah Tuti perut nya membuncit dan wajah nya penuh koreng. Fikri datang bersama warga. Fikir shock melihat Tuti telah meninggal. Fikri sedih melihat kondisi mayat Tuti yang mengenaskan.