Rania tetap tetap riang sepanjang hari. Bermain dan bercanda dengan kami. Sesekali mengontak kawan sekolahnya.
Namun, pada saat berkumpul di Teater Aksra dia pun segera berlari meninggalkan kami. Dia sudah harus berkonsentrasi menghadapi lomba tingkat dunia itu. Pengantar atau kami hanya sampai di sini. Tidak bisa ikut masuk ruang itu. Pun sekedar hanya untuk menyaksikan.
Kami hanya tinggal mengerahkan barisan doa semoga dia berhasil. Mustahil ada intrik politik yang mengotori kegiatan tersebut. Semoga begitu. Ah, masih saja menggelayut di benak kebiasaan buruk politisi kita.
Baca Juga :