Antv – Rabies merupakan penyakit yang selalu diwaspadai oleh setiap pemelihara anjing. Namun, tahukah kamu bahwa penyakit ini juga menyerang kucing?
Rabies adalah penyakit virus yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang mamalia, terkadang menyebabkan agresi "anjing gila" yang digambarkan dalam buku dan film.
Rabies juga merupakan penyakit zoonosis, yang berarti satwa liar, juga hewan seperti kucing dan anjing peliharaan dapat menularkannya ke manusia.
Saat ini, rabies pada kucing jarang terjadi. Namun, hewan berbulu ini telah melampaui anjing sebagai spesies domestik yang paling umum terinfeksi.
Dilansir dari Daily Paws pada Sabtu, 5 Agustus 2023, vaksinasi sangat penting dan juga membantu melindungi orang dari pengobatan rabies yang tidak nyaman setelah terpapar.
Jika kamu khawatir anabulmu mungkin menderita rabies atau tertular penyakit ini, kenali tanda-tanda infeksi, vaksin yang melindungi kucing, serta cara manusia dapat tertular rabies dari kucing yang terinfeksi.
Bagaimana Kucing Mendapatkan Rabies?
Rabies biasanya ditularkan dari gigitan hewan yang terinfeksi. Itu juga dapat ditularkan melalui air liur atau luka terbuka.
Kamu tidak mungkin terkena rabies dari cakaran kucing, tetapi ada kemungkinan karena kucing juga menjilati cakarnya.
Karena satwa liar adalah pembawa rabies yang paling umum, kucing rumahan yang sering keluar rumah juga memiliki risiko terbesar.
Meskipun begitu, kucing rumahan pun tidak sepenuhnya aman. Oleh karena itu, sangat penting agar kucing kesayanganmu divaksinasi dengan benar.
Tanda-tanda Kucing Rabies
Rabies tidak muncul secara instan. Rabies pada kucing memiliki masa inkubasi yang panjang mulai dari minggu hingga satu tahun.
Seekor kucing yang terinfeksi rabies mungkin hanya memiliki beberapa hari untuk hidup setelah tanda-tandanya mulai muncul.
Untuk menghindari hal ini, ketahuilah tanda-tanda kucing mengidap rabies seperti di bawah ini.
Perilaku yang Tiba-tiba Berubah
Perhatikan perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti kehilangan nafsu makan, tanda-tanda ketakutan atau kegugupan, lebih sering bersuara, cepat marah, atau mudah tersinggung.
Perubahan Sosiabilitas
Kucing yang sebelumnya ramah mungkin mencari kesunyian atau kucing yang sebelumnya menyendiri mungkin menjadi penyayang.
Agresi "Anjing Gila"
Agresi anjing yang terinfeksi, yang diperlihatkan dalam buku dan film selama bertahun-tahun, juga dapat muncul pada kucing yang terkena rabies.
Kucing gila bisa menjadi ganas, mencakar atau menggigit tanpa alasan. Mereka bisa kehilangan rasa takut sebelumnya terhadap manusia.
Tidak ada tanda-tanda rabies yang terlihat di mata kucing meskipun pupilnya bisa melebar jika mereka gelisah.
Kelumpuhan
Pada tahap selanjutnya dari penyakit ini, kucing mungkin mengalami kejang dan kehilangan kendali atas otot dan kemampuan menelan.
Akhirnya, tenggorokan, rahang, dan anggota tubuh kucing menjadi lumpuh, setelah itu kematian dapat terjadi.
Cara Mencegah Rabies
Karena tidak ada obat untuk rabies pada kucing, vaksinasi adalah hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk melindungi kucing.
Di dalam atau di luar ruangan, muda atau tua, setiap kucing perlu divaksinasi rabies. Anak kucing dapat divaksinasi sejak usia 12 minggu.