Antv – Perubahan sikap pada kucing dapat memberitahumu kondisi mereka saat itu, termasuk yang menandakan bahwa hidup mereka tak akan lama lagi.
Kamu yang mempunyai hewan peliharaan tentu mempunyai rasa peduli dan sayang yang begitu besar pada anabul tercinta. Bahkan, tanpa sadar mereka pun telah menjadi bagian dari keluarga.
Namun, sama seperti manusia, hewan pun bukan makhluk abadi. Akan ada waktunya anabulmu akan mati dan sayangnya, hal ini bisa terjadi tanpa diduga.
ANTV Lovers, kucing sangat ahli dalam menyembunyikan rasa sakit mereka. Cukup sulit untuk kita sadar bahwa mereka sedang kesakitan.
Penting untuk memerhatikan perubahan perilaku kucing yang menandakan mereka butuh perhatian dan perawatan lebih.
Dengan itu, kita bisa mengidentifikasi masalah lebih cepat dan memastikan mereka hidup lebih lama.
Lalu, seperti apa tanda-tanda kucing yang akan mati?
Dilansir dari Daily Paws pada Kamis, 27 Juli 2023, banyak tanda bahwa kucing mendekati akhir hidupnya yang juga merupakan gejala umum penyakit, seperti penyakit ginjal kronis, hipertiroidisme, kanker, dan diabetes melitus.
Langkah pertama saat kamu sadar ada yang tidak beres dengan kucingmu adalah membawanya ke dokter hewan.
Di antara pemeriksaan dan diagnosa apa pun yang dilakukan, dokter hewan dapat memberitahu apakah anabulmu memiliki kondisi yang dapat diobati atau jika prognosisnya lebih buruk.
Penurunan Berat Badan Ekstrim
Penurunan berat badan sangat umum terjadi pada kucing tua. Namun, meskipun kucingmu mungkin makan dengan baik berat badannya bisa saja tetap turun.
Seiring waktu, penurunan berat badan bisa menjadi ekstrim. Beberapa kucing yang tua atau sakit bisa menjadi sangat kurus. Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang pinggul mereka bisa menonjol di bawah kulitnya.
Cachexia adalah bentuk khusus dari penurunan berat badan ekstrim yang disebabkan oleh kanker, di mana sel-sel kanker yang membelah dengan cepat menuntut begitu banyak energi sehingga tubuh memecah simpanan lemak dan ototnya untuk bahan bakar.
Kucing yang mengidap hipertiroidisme dan penyakit ginjal kronis juga sering mengalami penurunan berat badan.
Lebih Sering Bersembunyi
Bersembunyi bisa menjadi tanda penyakit pada kucing, tetapi ini agak sulit karena banyak kucing yang bersembunyi secara normal.
Hal-hal yang harus diperhatikan termasuk peningkatan persembunyian, bersembunyi di tempat baru, dan tidak ingin keluar bahkan untuk makan.
Ogah Makan
Jika kucing sakit, dia mungkin ogah untuk makan. Beberapa obat juga dapat merusak indera perasa dan penciuman mereka hingga kurang tertarik pada makanan.
Coba hangatkan makanannya atau tambahkan sedikit jus tuna untuk menambah aroma dan membuatnya lebih tertarik untuk makan.
Ada juga obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter hewan untuk membantu mendorong kucing agar mau makan.
Saat kucing mendekati waktu kematiannya, kamu mungkin sama sekali tidak bisa membuatnya makan.
Tidak Mau Minum
Kucing yang sakit pun sering tidak mau minum sehingga bisa dengan cepat menyebabkan dehidrasi.
Untuk mencegah hal ini, kamu bisa menambah asupan cairannya dengan memberi makan makanan kaleng dan/atau menambahkan air ke dalam makanan.
Kelesuan
Kucing yang mendekati masa akhir hidupnya akan menjadi kurang aktif.
Kucing akan tidur lebih banyak dan mungkin menjadi lemah saat bangun. Beberapa juga akan terlihat tertekan dan lesu.
Gerak Berkurang
Kucing tua sering mengalami penurunan mobilitas karena kehilangan otot dan nyeri akibat radang sendi atau masalah kesehatan lainnya.
Kelemahan seringkali progresif, dimulai dengan sesuatu yang kecil seperti tidak lagi bisa melompat ke atas meja, tetapi berkembang menjadi sulit menavigasi tangga, bahkan tidak bisa masuk dan keluar dari litter box yang tinggi.
Untuk ini, kamu dapat membantu anabul dengan menyiapkan apapun yang ia butuhkan agar lebih mudah diakses.
Perilaku yang Berubah
Saat sekarat, kucing dapat menunjukkan berbagai perubahan perilaku. Perubahan pada setiap kucing bervariasi, tetapi yang penting adalah perilakunya benar-benar berubah.
Beberapa kucing akan lebih tertutup, mungkin rewel dan lebih mudah tersinggung. Kucing lain bisa menjadi lebih manja, ingin selalu dekat dengan pemeliharanya.
Kucingmu juga mungkin bisa menghilang untuk waktu yang lama, melewatkan makan atau pola tidur yang berubah.
Respon Buruk terhadap Perawatan
Banyak penyakit yang menyerang kucing dapat dikontrol dengan pengobatan dan perawatan lain untuk waktu yang lama.
Seiring waktu, kucingmu bisa saja memerlukan dosis obat yang lebih tinggi atau bahkan berhenti merespons pengobatan. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya sudah rusak dan tidak dapat lagi menerima obat secara normal.
Pengaturan Suhu Buruk
Kucing tua kian sulit mengatur suhu tubuhnya. Mereka akan lebih rentan pada panas dan dingin dibandingkan kucing dewasa sehat.
Meskipun diberi tempat tidur dan lingkungan yang hangat, kucing yang hampir mati sering kali memiliki suhu tubuh yang rendah.
Kamu mungkin bisa menyadarinya dengan menyentuh beberapa anggota tubuh kucing yang terasa dingin saat disentuh.
Penampilan Tidak Rapi
Saat kucing merasa tidak enak badan, mereka sering berhenti merawat diri. Hal ini menyebabkan bulu yang berminyak dan berantakan.
Kucing berbulu panjang dapat mengembangkan gumpalan bulu kusut, terutama di bagian belakang, perut, dan di belakang telinga.
Kucingmu pun bisa memiliki masalah ketombe berlebihan dan kulit terkelupas.
Jika kucing kamu bisa mentolerir ini, perawatan perlahan dengan sikat lembut dapat membantunya merasa lebih baik.
Bau Tidak Normal
Saat kucing akan mati, tubuhnya mungkin mengeluarkan aroma tidak normal yang disebabkan kerusakan jaringan dan penumpukan racun dalam tubuh.
Aroma ini pun bervariasi, tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya.
Pernafasan Tidak Normal
Paru-paru kucing dikendalikan oleh otot dan saraf. Seiring bertambahnya usia, organ ini tidak kebal terhadap kerusakan.
Kucing yang sedang sekarat mungkin memiliki pola pernafasan tidak normal. Kecepatan pernafasannya akan meningkat dan melambat secara acak.
Mereka bahkan mungkin berhenti bernafas untuk waktu singkat dan kemudian mulai bernafas lagi secara normal.
Tanda-tanda kesulitan bernafas termasuk bernafas dengan mulut terbuka, stretching kepala dan leher langsung dari tubuhnya, dan gerakan perut yang kuat saat bernapas.
Jika kucing mengalami gejala-gejala ini, ia kesulitan memasukkan oksigen ke dalam tubuhnya. Ini pertanda darurat.
Kejang
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk masalah metabolisme karena penyakit atau masalah pada otak itu sendiri.
Kejang yang berlangsung lebih dari 10 menit atau yang datang berkelompok satu demi satu sama-sama darurat.
Bergantung pada penyebabnya, dokter hewanmu mungkin dapat menstabilkan kucingmu ini dan mencegah kejang dengan obat-obatan, tetapi penyebab lain mungkin tidak dapat merespons pengobatan ini.
Tidak Tertarik dengan Hal Kesukaan
Saat kesehatan kucing memburuk, dia akan kehilangan minat pada hal-hal yang pernah dia sukai.
Kucingmu mungkin tidak lagi ingin bermain dengan mainannya, mungkin mengangkat hidungnya dari makanan favorit, dan bahkan mungkin berhenti mendengkur saat dibelai.
Ketidaktertarikan pada dunia di sekitarnya dan kurangnya kegembiraan untuk hal-hal yang pernah dia sukai adalah tanda bahwa kucingmu siap untuk mati.
Jika dokter hewanmu menyarankan bahwa perawatan medis dan pemulihan tidak lagi ampuh, kamu bisa membuat hari-hari terakhirnya senyaman mungkin.