Sayang Anak! Simak Panduan untuk Memberikan MPASI pada Bayi Berusia 6 Bulan

MPASI Bayi (Foto : Freepik)

AntvMPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah langkah pertama dalam memperkenalkan makanan padat kepada bayi, selain memberikan ASI atau susu formula. 

Jenis makanan yang diberikan untuk bayi sebelum menginjak usia satu tahun, MPASI diberikan pada bayi setelah berusia 6 bulan karena pada usia tersebut ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Rekomendasi memulai MPASI menurut World Health Organization (WHO) adalah saat bayi menginjak usia 6 bulan, atau bisa di antara 4-6 bulan sesuai dengan penilaian dokter atas kebutuhan dan kesiapan bayi menerima MPASI.

Tanda kesiapan bayi untuk menerima MPASI antara lain:

  • Kontrol kepala baik dari bayi, kepala bayi tetap tegak dan stabil saat bayi didudukkan.
  • Reflek menjulurkan lidah dan gumoh sudah berkurang.
  • Tertarik atau mencoba meraih makanan yang dimakan orang tua atau orang dewasa lain di sekitar bayi. 
  • Selera makan bayi meningkat, bayi tampak masih lapar meskipun sudah menyusui 10-12 kali/hari. 

Berikut adalah panduan umum untuk mempersiapkan MPASI:

1. Usia untuk memulai MPASI

MPASI biasanya mulai diperkenalkan pada usia 6 bulan. Sampai usia ini, ASI atau susu formula telah memberikan semua nutrisi yang diperlukan bayi.

2. Konsultasikan dengan dokter

Sebelum memulai MPASI, selalu baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa bayi sudah siap untuk memulai makanan padat dan untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai jenis makanan yang tepat untuk diperkenalkan.

3. Jenis makanan pertama

Biasanya, makanan pertama yang diperkenalkan adalah makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti bubur sereal (bubur beras atau oatmeal) yang diencerkan dengan ASI atau susu formula.

Jika alergi terhadap gluten merupakan masalah, maka pastikan sereal yang digunakan bebas gluten.

4. Kenali reaksi alergi

Ketika memperkenalkan makanan baru, perhatikan adanya reaksi alergi seperti ruam kulit, muntah, diare, atau kesulitan bernafas.

Jika ada gejala tersebut, hentikan makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.

5. Perkenalkan satu makanan baru dalam satu waktu

Saat memperkenalkan makanan baru, beri satu jenis makanan dalam satu waktu dan tunggu beberapa hari sebelum memperkenalkan makanan baru lagi.

Hal ini membantu Anda mengidentifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan.

6. Tekstur makanan

Awalnya, makanan harus dihaluskan atau dicincang sangat halus untuk menghindari risiko tersedak.

Seiring waktu, Anda bisa meningkatkan tekstur makanan sesuai dengan perkembangan kemampuan mengunyah bayi.

7. Perhatikan porsi dan frekuensi

Pada awalnya, porsi makanan padat mungkin hanya sedikit dan diberikan setelah menyusui atau minum susu formula.

Secara bertahap, Anda bisa meningkatkan jumlah dan frekuensi pemberian makanan padat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bayi.

8. Pilih makanan yang bergizi

Pastikan makanan yang diberikan kaya akan nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein (contohnya, daging lembut, ikan, telur). Hindari makanan dengan gula tambahan, garam, atau bahan tambahan yang berbahaya.

Ingatlah bahwa setiap bayi berkembang dengan cara yang berbeda, jadi penting untuk selalu memperhatikan kebutuhan individu dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai MPASI untuk bayi Anda.