Wajib Tahu! 10 Cara Menjaga Kesehatan Kucing Menurut Dokter Hewan

Ilustrasi kucing (Foto : Freepik/jcomp)

Antv – Memelihara kucing yang menggemaskan memang membuat kita senang. Namun, jangan lupa bahwa ada tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan mereka.

Menjaga kucing tetap sehat dan bahagia dimulai dengan beberapa langkah sederhana. Hal ini bisa dimulai dengan kebiasaan sehari-hari bagi kamu maupun anabul.

Seorang dokter hewan asal Los Angeles, Amerika Serikat membeberkan kiat-kiat untuk memberikan cinta dan perhatian yang pantas untuk kesehatan kucing, dilansir dari Daily Paws pada Jumat, 21 Juli 2023. 

1. Sisir Kucing Setiap Hari

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Menyikat atau menyisir setiap hari dapat membantu mengurangi jumlah hairball yang berkembang di saluran pencernaan dan membantu mencegah keset dan kusut, terutama pada kucing berbulu panjang.

Kucing menghabiskan banyak waktu untuk merawat diri mereka sendiri dan hal ini akan semakin terbantu dengan menghilangkan rambut rontok melalui penyisiran rutin

Kunci untuk membuat kucing mau bekerja sama dengan menyisir bulu mereka adalah dengan mengajari merkea untuk mengasosiasikannya dengan kegiatan menyenangkan, seperti melakuannya sebelum makan atau bermain. 

2. Jangan Memberi Makan Kucing Terlalu Banyak Makanan Kering

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/itsmeseher)

Tidak seperti anjing, kucing adalah karnivora wajib yang artinya mereka mengandalkan daging sebagai makanan pokok. Makanan utama harus selalu berupa daging. 

Dokter hewan memperingatkan bahwa memberi makan makanan kering secara eksklusif kepada kucing dapat menyebabkan mereka mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, yang bisa tidak sehat dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, kamu tidak dapat memberi mereka makan yang sama. Pertimbangkan memberi mereka makanan basah.

3. Perhatikan Rasa Haus Kucing 

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Angelina Zhang)

Kucing domestik berevolusi dari kucing yang tinggal di gurun, jadi kucing secara alami tidak minum air sebanyak anjing. 

Idealnya, kucing harus mendapatkan sebagian besar airnya dari makanan. Makanan yang mungkin dimakan kucing di alam liar, seperti tikus, adalah sekitar 70% air. 

Makanan kaleng mengandung sekitar 78% air, tetapi makanan kering rata-rata hanya mengandung 5% hingga 10% air.

Sangat penting untuk memberi kucing akses ke air segar. Lansia, kucing menyusui, dan kucing dengan kondisi kesehatan kronis lebih rentan terhadap dehidrasi daripada yang lain, jadi perhatikan baik-baik tanda-tanda seperti mata cekung, lesu, dan nafas terengah. 

4. Sediakan Litter Box dalam Jumlah yang Cukup

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/wirestock)

Mengenai tempat buang air, dokter hewan mengatakan aturan praktis yang baik adalah memiliki satu litter box per kucing, ditambah satu kotak tambahan. 

Dokter hewan menyarankan para pemelihara anabul untuk menyimpan litter box di ruang terbuka yang terang, jadi tempat pembuangan yang tertutup atau tersembunyi tidak disarankan. 

5. Jangan Cepat Berasumsi tentang Alasan Kucing Buang Air di Luar Kotak

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/freepik)

Insiden saat anabul buang air di luar litter box, bahkan di tempat seperti ranjang dan sofa sangat membuat kesal. Ada banyak alasan tentang kejadian ini, tapi tidak selalu karena penyakit. 

Bawa kucing ke dokter hewan untuk memeriksa infeksi saluran kemih atau penyakit lain yang dapat menjelaskan perilaku baru ini. 

Setelah masalah kesehatan dikesampingkan, pastikan kotak pasir sesuai dengan kebutuhan kucing. Bereksperimenlah dengan berbagai jenis pasir untuk tahu apakah ada satu jenis yang disukai anabul.

Berhati-hatilah dalam menjaga kebersihan kotak. Sendok sekali atau dua kali sehari. Coba ubah lokasi kotak pasir ke tempat yang lebih tenang atau lebih mudah diakses. 

6. Latih Kucing untuk Menggunakan Tiang Penggaruk

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Tidak ingin sofa tercabik-cabik? Ajari kucingmu untuk menggunakan tiang garukan agar mereka tidak mencakar furnitur di rumah.

Kesalahan yang dilakukan banyak pemilik adalah tidak tahu bahwa mereka harus memberikan daya tarik pada tiang garukan. 

Untuk ini, kamu bisa mencoba meletakkan tiangnya di tengah ruangan karena jika kamu meletakkannya di sudut yang jauh dari aktivitas sosial, kucing akan mudah mengabaikannya. 

Taburi penggaruk dengan catnip saat kamu pertama kali membawanya pulang. Setelah anabul terbiasa menggunakannya, kamu dapat memindahkannya secara bertahap ke tempat lain.

7. Sterilkan Kucing 

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Pixabay)

Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang kucing selain membuatnya disterilkan atau dikebiri. 

Kucing betina sangat tidak nyaman saat berahi. Memandulkan dan mengebiri mereka dapat membantu menjaga kucing tetap aman. 

Ada begitu banyak kucing yang terlantar dan berkeliaran di tempat umum, jadi lebih baik tidak menambah populasi.

8. Bepergian dengan Aman Bersama Anabul

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/artursafronovvvv)

Jangan biarkan mereka bepergian tanpa kendali di dalam mobil. Ini mengganggu pengemudi dan  jika terjadi insiden, kucing bisa menjadi proyektil yang berbahaya. 

Siapkan pet carrier yang nyaman untuk mengendarai mobil dan ajari kucingmu untuk menggunakannya tanpa rasa takut.

9. Pilih Dokter Hewan yang Ramah Kucing

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)

Banyak praktik kedokteran hewan melihat banyak spesies, termasuk gigi taring. Ini bisa menakutkan bagi kucing yang harus duduk di ruang tunggu yang dikelilingi oleh anjing. 

Dengan itu, cari dokter hewan yang memiliki ruang tunggu terpisah untuk kucing dan anjing.

10. Biarkan Mereka Pamer

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/freepik)

Saat seekor kucing menyayangi kamu, mereka suka membuktikannya, terkadang dengan memamerkan hasil perburuan yang sukses. 

Kamu mungkin akan bergidik jika mereka membawa bangkai serangga atau tikus tak berkepala, tapi terima hadiah mereka dengan senang hati.

Kucingmu mungkin juga menunjukkan cinta mereka dengan menyundul kepala, mendengkur, atau memijatmu dengan cakarnya. Duduklah dan serap kasih sayang mereka!