Desisan hingga Dengkuran, Ini 8 Cara Memecahkan Masalah Perilaku Kucing

Ilustrasi kucing (Foto : Freepik/wirestock)

Antv – Memelihara anabul seperti kucing bisa menyenangkan, tapi bagaimana jadinya jika kita dibuat bingung dengan perilaku mereka yang tak terduga? 

Sebagai orang tua bagi anak bulu, kita pastinya senang dengan kepribadian mereka yang unik dan kejenakaan yang menggemaskan. 

Namun, seperti hewan peliharaan lainnya, kucing terkadang dapat menunjukkan masalah perilaku yang membuat kita bingung dan khawatir.

Dari mendesis dan mencakar hingga masalah litter box, memahami dan mengatasi masalah perilaku umum kucing ini sangat penting untuk membina hubungan yang bahagia dan harmonis dengan anabul tercinta. 

Kali ini, ANTV Klik akan mengeksplorasi beberapa masalah perilaku kucing yang paling umum dan memberikan solusi praktis untuk membantumu dan kucing mengatasi tantangan ini.

Dilema Mendesis (Hissing) 

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/freepik)

Mendesis adalah tanda umum ketakutan, stres, atau ketidaknyamanan pada kucing. Ini adalah cara mereka mengungkapkan bahwa mereka merasa terancam atau kewalahan. 

Untuk mengatasi perilaku ini, ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk kucing. Beri mereka ruang tenang mereka sendiri, hindari gerakan mendadak, dan perkenalkan mereka secara bertahap kepada orang atau hewan peliharaan baru.

Menggaruk atau Mencakar (Scratching)

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/FOX)

Kucing memiliki naluri alami untuk mencakar karena berbagai alasan, termasuk menandai wilayah dan mempertahankan cakarnya. 

Untuk mencegah goresan yang merusak furnitur, sediakan tiang atau papan garukan dan mainan. Selain itu, potong kuku kucing secara teratur.

Masalah Litter Box

Ilustrasi kucing. (Foto: Freepik/wirestock)

Masalah ini bisa membuat kita frustasi. Pastikan kotak pasir bersih dan ditempatkan di lokasi yang tenang dan mudah diakses. Kucing mungkin menghindari penggunaan litter box yang kotor atau yang berada di tempat ramai.

Jika kucingmu buang air di luar kotak, konsultasikan dengan dokter hewan untuk mengesampingkan masalah medis apa pun dan cari tahu kemungkinan penyebab stres.

Agresi pada Manusia atau Hewan Peliharaan Lainnya

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)

Kucing mungkin berperilaku agresif karena ketakutan, teritorialitas, atau pengalaman negatif di masa lalu.

Sosialisasi bertahap, penguatan positif, dan pelatihan yang konsisten dapat membantu mengurangi kecenderungan agresif. Jika perlu, mintalah bimbingan ahli perilaku hewan profesional.

Vokalisasi Berlebihan

Kucing. (Foto: Pixabay/ Pitsch)

Beberapa kucing lebih banyak bicara daripada yang lain, tetapi vokalisasi yang berlebihan dapat mengindikasikan kebosanan, kecemasan, atau masalah medis. 

Libatkan kucingmu dalam permainan interaktif, berikan stimulasi mental, dan pastikan mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.

Zoom Malam Hari

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Arina Krasnikova)

"Zoomies" yang terkenal merupakan semburan energi dan hiperaktif yang tiba-tiba, sering terjadi di malam hari. 

Pastikan kucing mendapat banyak waktu bermain di siang hari untuk mengeluarkan energi dan buat rutinitas waktu tidur yang menenangkan untuk membantu mereka tenang di malam hari.

Mencakar Furnitur dan Tirai

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Kucing mungkin mencakar furnitur atau tirai karena penasaran atau bosan. Tawarkan alat alternatif untuk rasa ingin tahu mereka, seperti mainan puzzle dan sesi bermain interaktif. 

Gunakan semprotan pencegah kucing yang aman atau selotip lengket pada furnitur untuk mencegah cakaran. Benda ini mudah ditemukan di e-commerce manapun, loh!

Penjagaan Makanan

Ilustrasi kucing. (Foto: Pexels/Angelina Zhang)

Beberapa kucing mungkin menunjukkan perilaku menjaga makanan, menggeram atau mendesis begitu didekati saat sedang makan. 

Hormati ruang mereka saat makan dan hindari mengeluarkan makanan mereka secara tiba-tiba. Secara bertahap sesuaikan kucing dengan kehadiranmu selama waktu makan dengan dorongan positif.