Antv – Sama halnya manusia, anabul seperti kucing pun bisa merasakan stres yang memengaruhi rutinitas sehari-hari. Bagaimana selengkapnya?
Kucing yang dikenal dengan sifat mandirinya juga bisa mengalami stres karena berbagai faktor.
Sebagai pemilik kucing yang bertanggung jawab, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda stres pada anabul dan mengambil tindakan yang tepat untuk meredakan kecemasan mereka.
Kali ini, ANTV Klik akan menyelidiki tanda-tanda umum stres pada kucing, yang memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi kapan mereka merasa kewalahan.
Dengan memahami tanda-tanda ini, kamu dapat menciptakan lingkungan mendukung yang meningkatkan kesejahteraan kucing dan membantunya menghadapi situasi stres dengan lebih nyaman.
Perubahan Perilaku
Kucing yang stres mungkin menunjukkan perubahan perilaku, seperti peningkatan agresi, perawatan yang berlebihan, atau menarik diri dari sekitar.
Mereka juga mungkin menjadi lebih mudah tersinggung atau menghindari interaksi dengan anggota keluarga.
Masalah Buang Air
Stres dapat bermanifestasi dalam masalah kencing, termasuk peningkatan buang air kecil, penyemprotan sembarangan, atau bahkan pembuangan yang tidak tepat di luar kotak pasir.
Perilaku ini mungkin merupakan indikasi masalah kencing yang berhubungan dengan stres.
Vokalisasi yang Berlebihan
Kucing yang mengalami stres dapat bersuara lebih sering dari biasanya.
Mereka mungkin mengeong secara berlebihan, atau membuat suara tidak biasa lainnya sebagai cara untuk mengomunikasikan kesusahan mereka.
Perubahan Nafsu Makan
Stres dapat memengaruhi nafsu makan kucing. Beberapa kucing mungkin mengalami penurunan nafsu makan, yang menyebabkan penurunan berat badan.
Kucing lainnya mungkin beralih ke makan berlebihan sebagai peralihan, yang mengakibatkan penambahan berat badan.
Bersembunyi atau Gelisah
Kucing yang stres mungkin mencari tempat persembunyian untuk menghindari ancaman atau sumber stres yang dirasakan.
Sebaliknya, mereka mungkin juga menunjukkan perilaku gelisah atau ketidakmampuan untuk tenang.
Menggaruk atau Menjilat Berlebihan
Saat kucing stres, mereka mungkin melakukan perilaku mencakar atau menjilat yang berlebihan.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit, kerontokan rambut, atau berkembangnya titik panas di tubuh mereka.
Perubahan Pola Tidur
Stres dapat mengganggu pola tidur normal kucing. Mereka mungkin tidur lebih banyak dari biasanya atau sebaliknya, sulit tidur atau tetap tertidur karena kecemasan.
Turunnya Minat Bermain
Kucing yang stres mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang pernah mereka sukai, seperti permainan interaktif atau kejar-kejaran.
Mereka mungkin tampak tidak tertarik atau enggan untuk terlibat dalam waktu bermain.
Isyarat Bahasa Tubuh
Kucing berkomunikasi melalui bahasa tubuh.
Isyarat bahasa tubuh yang berhubungan dengan stres mungkin termasuk telinga yang rata, pupil yang melebar, postur tubuh yang tegang, mengibaskan ekor, atau grooming yang berlebihan.
Interaksi yang Berubah
Kucing yang stres dapat menunjukkan perubahan dalam interaksi sosialnya.
Mereka mungkin menjadi lebih pendiam, menghindari kontak manusia, atau menunjukkan tanda-tanda agresi saat didekati.