Antv – Perkembangan teknologi memudahkan banyak pekerjaan manusia termasuk dalam memasak. Salah satu kemudahan yang kini bisa dinikmati yakni menggoreng tanpa minyak karena sudah ada air fryer.
Memasak menggunakan air fryer menjadikan makanan memiliki tekstur yang renyah dan tanpa minyak. Tapi, makanan yang dimasak dengan alat ini juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan dalam beberapa kasus. Setidaknya begitu dikatakan para ahli
Salah satu manfaat memiliki air fryer adalah bisa memanjakan diri tanpa menggoreng tak perlu mengonsumsi minyak. Tetapi ada kerugian sendiri jika cara itu dilakukan terus-menerus.
Dikutip dari Hindustan Times, memasak menggunakan air fryer bisa mengurangi akrilamida (karsinogen kuat) hingga 90 persen, tetapi beberapa senyawa berbahaya masih bisa ada.
"Aldehida, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan amina heterosiklik bisa berbahaya dan mungkin melibatkan risiko kanker yang lebih tinggi. Sementara air fryer menghasilkan lebih sedikit bahan kimia ini, mereka masih ada dalam jumlah tertentu," jelas ahli gizi Garima Goyal.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah mengonsumsi makanan hasil air fryer secara terus-menerus dapat menimbulkan masalah. Namun Goyal menyarankan untuk berhati-hati saat memilih teknik memasak dengan air fryer.
"Menggoreng dengan udara lebih sehat daripada menggoreng karena dapat mengurangi jumlah lemak, kalori, dan senyawa yang berpotensi berbahaya dalam makanan Anda. Namun konsumsi jangka panjang tidak disarankan karena masih mengandung bahan kimia berbahaya seperti akrilamida dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Jadi, gunakan sekali-sekali," ujar Goyal.
Jika Anda menyukai rasa makanan yang renyah dan berhati-hati serta tidak makan berlebihan, hal itu akan lebih aman untuk kesehatan.
"Acrylamide diproduksi setiap kali makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi. Dan ini hanya jika makanan benar-benar hangus atau dimasak hingga berwarna cokelat tua. Secara umum, meskipun akrilamida dengan sendirinya tidak baik untuk kita, itu tidak mengkhawatirkan karena jumlah yang terlibat saat memasak makanan sangat kecil," kata penulis Masala Lab: The Science of Indian Cooking, Krish Ashok.
"Ganti memasak menggunakan air fryer dengan merebus, memanggang atau menggoreng," kata teknolog makanan Gaurang Vijaya.
"Meskipun tidak ada bukti nyata adanya efek berbahaya, telah diketahui bahwa memasak makanan pada suhu tinggi dapat membahayakan produksi senyawa berbahaya seperti asam lemak trans (TFA) dan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), dan secara umum mengurangi kualitas gizi makanan," imbuhnya.