Catatan Ilham Bintang: Semalam di Yogyakarta

Catatan Ilham Bintang: Semalam di Yogyakarta (Foto : Istimewa)


Listiyono seperti merasa bersalah. Saya cepat redakan. Cari alasan lebih masuk akal. Presiden Jokowi akhir pekan ini menginap di Yogyakarta.

Kemungkinan karena itu pekerjaan jalanan di Wates cepat dirampungkan. Pemprov khawatir kena sidak  Pak Jokowi seperti kejadian di Lampung tempo hari.  

Buat saya ada hikmahnya lebih lekas tiba di YIA. Bisa lebih lama berada di bandara terbesar di Tanah Air itu. Saya juga harus memujikan fasilitas bagi perokok yang memadai. Smoking Roomnya bagus.

Ruang Istirahat yang Nyaman. (Foto: Istimewa)

Terasa ada penghormatan bagi orang yang punya kebiasaan merokok. Saya ingat Ibu Susi Pudjiastuti, Karni Ilyas, Timbo Siahaan, Asro Kamal Rokan, kawan-kawan wartawan yang menggunakan parameter smoking room yang manusia untuk mengukur tingkat kemajuan peradaban suatu bangsa.

Suasana Bandara Yogyakarta International Airport. (Foto: Istimewa)


Ini kali kedua saya menginjakkan kaki di bandara yang diresmikan Presiden Jokowi 28 Agustus 2020. Kunjungan pertama tahun lalu. Karena dikejar waktu tiba dan pulang, sehingga tidak sempat merasakan atmosfer bandara modern itu.

Malah waktu  saya terpaksa menggunakan kereta bandara karena khawatir kemacetan. Saya berangkat dari Stasiun Tugu dan begitu tiba di bandara bergegas untuk check in dan boarding.

Sejak peresmiannya, YIA  langsung menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Lokasi bandara ini di Kapanewon Temon, kabupaten Kulon Progo. Terminalnya seluas 210.000 m2, berdiri di atas lahan seluas 587 Ha.