Antv – Tradisi mudik atau pulang kampung identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Usut diusut, ternyata tradisi mudik juga terjadi di India. Masyatakat India berduyun-duyun pulang ke kampung halaman rayakan Diwali atau Lebaran.
Di Indonesia, istilah mudik Lebaran berkembang sekitar 1970-an. Ketika itu, Jakarta selaku Ibu Kota negara tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan berbagai kemajuan mulai dari transportasi hingga infrastruktur.
Hingga kini mudik Lebaran terus dijalani. Masyarakat berbondong-bondong pulang ke rumah halaman. Tradisi ini menjadi rutin dilakukan setiap tahun.
Ternyata, usut punya usut, tradisi mudik juga terjadi di India.
Mudik di India
Populasi muslim di India sekitar 14,5 persen dari jumlah penduduk. Meski tergolong minoritas, namun perayaan Idul Fitri di negara ini cukup meriah termasuk tradisi mudik.
Penduduk muslim merayakan Lebaran dan mudik ke kampung halaman.
Selain itu, setiap tahun umat Muslim dan non Muslim India akan kembali ke rumah untuk merayakan Festival Cahaya atau Diwali pada Oktober atau November, selama 5 hari berturut-turut.
Dihitung-hitung, jumlah arus mudik Lebaran lebih kecil dibandingkan saat Festival Cahaya atau Diwali.
Perayaan Diwali disebut dengan Festival Cahaya. Perayaan ini dilambangkan dengan cahaya yang berhasil mengalahkan kegelapan, dirayakan selama lima hari berturut-turut berdasarkan kalender Hindu bulan Ashwayuja.
Momen ini digunakan untuk saling berinteraksi, berkunjung dan memperkuat tali persaudaraan dalam keluarga.
Saat perayaan Diwali, seluruh kota terang benderang dipenuhi cahaya baik dari lampu dan lampion.
Salah satu tradisi unik Diwali adalah bagi-bagi makanan manis seperti permen.
Perayaan Diwali kental dengan mitolagi Hindu. Perayaan Diwali dianggap menandai peristiwa kemenangan Dewa Krisna membunuh setan Narakasura yang memerintah Pragjyotishapura dan berhasil membebaskan rakyat yang hidup dalam ketakutan.