Antv – Ustaz Adi Hidayat menjawab pertanyaan dari salah satu jemaah terkait perjalanan mudik.
Tentu, umat muslim akan melakukan mudik sebelum Hari Raya Idul Fitri dan artinya, saat masih menjalankan ibadah puasa.
Hal yang menjadi pertanyaan jemaah tersebut, yakni tentang boleh atau tidaknya batal puasa saat melakukan perjalanan mudik.
“Ustaz, mudik apa yang tergolong safar sehingga boleh tidak puasa?,” tanya seorang jemaah yang kemudian dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat dikutip dari akun TikTok @_al barokah Senin, 17 April 2023.
“Safar tidak diikat dengan mudik, safar adalah perjalanan jauh yang ditempuh secara waktu 80 km, kurang lebih 80 km. Kalau anda bepergian lebih dari 80 km maka itu disebut dengan safar,” jawab Ustaz Adi.
“Apakah kemudian safar yang dimaksudkan bolehkan berbuka puasa? Belum tentu, karena ulama pun memberikan sebab kedua dari safar ini, yakni kadar kesulitan dalam perjalanan, membuat anda kesulitan dalam menunaikan puasa,” sambungnya.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat memberikan sebuah riwayat tentang seseorang di zaman dulu yang melakukan perjalanan saat puasa hingga merasa kelelahan.
“Di suatu riwayat ada seseorang melakukan perjalanan, tiba-tiba dia kelelahan dan duduk di bawah pohon,” kata Adi.
“Dan kemudian Nabi datang dan bertanya ‘kenapa anda begini’ dia katakana ‘saya puasa’, kata Nabi ‘tidak bagus kamu puasa dalam keadaan safar, tapi ada orang-orang yang safar lagi ada yang melakukan perjalanan di luar orang ini tapi tetap dia berpuasa,” sambungnya.
“Maka kata para ulama, yang membolehkan berbuka puasa ialah dia yang safar yang menjadikannya ia berat menunaikan puasa sekedar bepergian,” tuturnya.
“Anda ke Semarang jauh Masya Allah menggunakan pesawat, tapi anda misalnya dari Bekasi ke Jakarta menggunakan beca, macetnya luar biasa, bahkan luar biasa kendalanya, lalu anda kesulitan berpuasa, maka boleh berbuka,” jelas Ustaz Adi Hidayat.