Mudik ke Sumatra? 4 Masjid Keren Ini Menarik Dikunjungi Sambil Pulang Kampung

Masjid Raya Baiturrahman (Foto : Instagram @masjidraya.aceh)

Antv – Mendekati masa libur Idul Fitri, warga Indonesia mulai bersiap-siap untuk mudik alias pulang kampung ke tanah kelahiran. Mudik sudah menjadi tradisi bagi para perantau sejak lama. Mereka tak ingin melewatkan momen lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman.

Salah satu tujuan pemudik saat libur lebaran yakni Pulau Sumatra. Banyak perantau di Jakarta yang berasal dari daerah di pulau tersebut, seperti Aceh, Padang, hingga Palembang.

Selain menjadi salah satu penyumbang perantau terbanyak di Jakarta, kota-kota di Sumatra ternyata juga punya masjid-masjid besar dan megah. Masjid tersebut bahkan sudah menjadi ikon di kota.

Sebut saja Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Masjid ini sudah berdiri sejak masa kesultanan Aceh. Selain tempat ibadah, Masjid Raya Baiturrahman juga bisa menjadi pilihan wisata religi saat mudik atau libur lebaran.

Selain Aceh, kota lain di Sumatra juga punya masjid yang tidak kalah ikonik. Berikut 4 masjid Keren di Sumatra yang menarik dikunjungi sambil pulang kampung.

1. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh

Jika Anda mencari tempat untuk dikunjungi di Banda Aceh, Masjid Raya Baiturrahman menjadi pilihannya. Situs bersejarah ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh dan telah melalui berbagai zaman, mulai dari pembakaran oleh koloni Belanda sekitar tahun 1873 hingga tsunami yang melanda pada akhir tahun 2004.

Masjid Raya Baiturrahman. (Foto: Instagram @masjidraya.aceh)

Selain ibadah, pengunjung yang datang ke masjid ini biasanya juga ingin melihat jejak tsunami. Saat gelombang tsunami setinggi 21 meter menerjang pantai Banda Aceh pada 26 Desember 2004, masjid ini termasuk bangunan yang tetap berdiri tegak meski beberapa bagian masjid mengalami kerusakan.

2. Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Palembang memiliki keunikan perpaduan tiga budaya di setiap lekukan bangunannya, yaitu budaya Indonesia, Eropa dan China. Pintu utama bangunan ini menunjukkan pengaruh budaya Eropa sementara atapnya mencerminkan pengaruh Cina dengan puncaknya yang mirip bangunan kuil.

Budaya Indonesia tergambar dari menaranya yang berbentuk kerucut yang menyerupai nasi tumpeng.

Masjid Agung Palembang. (Foto: istimewa)

Masjid Agung Palembang memiliki berbagai macam kegiatan yang dilakukan secara harian, bulanan, maupun tahunan.

Seperti masjid lainnya, setiap bulan suci Ramadan, masjid ini juga menggelar pengajian yang dilakukan setelah shalat tarawih selama sebulan penuh.

3. Masjid Raya Sumatra Barat, Padang

Masjid Raya Sumatra Barat memiliki arsitektur unik. Rumah ibadah ini dirancang tahan gempa namun tetap sangat megah.

Uniknya, masjid ini tidak dibangun dengan kubah di atasnya melainkan atap rumah khas Minangkabau. Orang Minangkabau juga akrab dengan idiom 'Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah' yang artinya adat harus berdasarkan agama, agama harus berdasarkan Kitabullah (Al-Quran).

Masjid Raya Sumatra Barat. (Foto: Pemko Padang)

Hal ini tercermin dari Masjid Raya Sumatra Barat yang dirancang tidak hanya dengan pengaruh budaya tetapi juga Islam.

4. Masjid Raya An-Nur, Pekanbaru

Masjid Raya An-Nur merupakan masjid terbesar di Pekanbaru, Riau. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Bangunan masjid dipengaruhi oleh gaya arsitektur campuran Melayu, Turki, Arab dan India. Masjid Agung An-Nur disebut-sebut sebagai Taj Mahal Riau karena beberapa kesamaan.

Masjid An Nur Pekanbaru. (Foto: Pemprov Riau)

Di masjid ini juga terdapat tulisan kaligrafi yang indah yang dibuat oleh kaligrafer terkenal Indonesia Azhari Nur pada tahun 1970.

Masjid Raya An-Nur dilengkapi berbagai fasilitas seperti taman bermain anak, perpustakaan, dan aula. Menariknya, di pekarangan depan terdapat tanaman kurma asal Timur Tengah yang tumbuh subur dan menarik perhatian.