Antv – Le Minerale bekerjasama dengan Cosmonauts Spacewear, sebuah brand clothing lokal untuk secara perdana meluncurkan koleksi kaus dengan kandungan botol PET daur ulang.
Le Minerale secara langsung mengajak para generasi muda untuk terlibat dan terdorong menerapkan sustainable lifestyle dengan menggunakan barang-barang hasil daur ulang. Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan menjadi ajang edukasi untuk pengelolaan limbah sampah plastik dalam rangka memperpanjang siklus plastik.
Di bawah Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), Le Minerale tak henti melanjutkan komitmen dalam pengelolaan sampah plastik. Setahun berjalan, GESN telah menggandeng sejumlah pihak dalam industri daur ulang Tanah Air untuk mencapai tujuan utama dalam menjaga lingkungan.
“Kolaborasi bersama Cosmonauts merupakan salah satu wujud nyata implementasi dari program Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) Le Minerale yang bersifat hulu ke hilir, yang telah berjalan kurang lebih setahun. GESN menjadi tujuan besar kami dalam misi dan komitmen pelestarian lingkungan.” kata Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations and Digital Le Minerale.
Lebih lanjut, Yuna menjelaskan bahwa Le Minerale percaya peranan mitra strategis dan juga konsumen langsung akan mempercepat peningkatan pencapaian GESN, yaitu collection rate yang diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah.
“Oleh karena itu, mitra kolaborasi yang tepat akan memudahkan kami untuk terhubung dengan target audiens yakni generasi muda itu sendiri. Melalui desain menarik dari Cosmonauts dan kekuatan story telling yang relevan dengan anak muda, kami berharap mereka terinspirasi untuk menerapkan sustainable lifestyle lewat cara yang mudah. Salah satunya, pemilahan sampah dari rumah dapat mengantarkan sampah-sampah yang mudah didaur ulang menjadi barang baru yang lebih fungsional seperti pakaian – yang mana adalah hasil kolaborasi pada kegiatan kali ini,” jelas Yuna.
Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, menyampaikan dukungannya terhadap kolaborasi Le Minerale dan Cosmonauts yang merupakan terusan GESN sebagai usaha pengurangan timbulan sampah 2030.
“Le Minerale sudah menjalankan GESN dengan cara yang lebih advanced dengan membuktikan kalau sampah plastik bisa menjadi baru lagi. Saya berterima kasih kepada Le Minerale dan Cosmonauts sudah mengarah kegiatannya kepada implementasi yang lebih bisa digunakan. Mengingat kembali peta jalan pengurangan sampah yang sudah direncanakan oleh KLHK, saya berharap Gerakan ini bisa terus berkembang dan mengajak produsen lain untuk mengurangi sampahnya, serta anak muda untuk memilah sampahnya agar menjadi baru lagi,” ujarnya.
Apresiasi terhadap kolaborasi ini juga disampaikan oleh Ignatius Warsito, Plt. Direktur Jenderal Industri Kima, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Saya mengapresiasi kolaborasi anak-anak bangsa yang berkarya, seperti yang dilakukan oleh Le Minerale dan Cosmonauts ini. Usaha mengelola sampah plastik ini sehingga menjadi barang baru, dengan desain yang sangat mengedukasi, merupakan hal-hal yang dibutuhkan agar peta pembersihan sampah plastik bisa diselesaikan bersama.” Terlebih lagi, ia menghimbau kepada komunitas fesyen, “Penggunaan material substitusi dapat menjadi alternatif yang sangat bagus. Kami menghargai upaya ini dan akan terus memfasilitasi,” katanya.
Sadar akan kekuatan desain dalam menyampaikan pesan edukasi, Cosmonauts sebagai clothing brand mengaku terinspirasi dari luar angkasa dalam memproduksi setiap karyanya. Tiap desain berangkat dari kehausan setiap orang akan pengetahuan. Dalam kolaborasinya, Cosmonauts ingin turut serta mendukung misi keberlanjutan dengan menarik minat langsung kaum muda.
“Cosmonauts senantiasa membawa nilai limitless imagination dalam setiap produk dan desain kami. Artwork yang ditampilkan pada koleksi ini terinspirasi dari pilah sampah dan daur ulang dan digambarkan dengan ciri khas ilustrasi Cosmonauts yang bertema outer space dan limitless imagination. Kolaborasi ini menjadi salah satu wujud nyata dari implementasi nilai tersebut dalam memproduksi pakaian dengan kandungan bahan daur ulang dari plastik PET.” ujar Andre Otto Widjaja selaku Owner Cosmonauts Spacewear.
Kolaborasi antara Le Minerale dan Cosmonauts menghadirkan koleksi pakaian sustainable berupa t-shirt yang terbuat dari bahan 75% katun dan 25% recycled polyester.
Dalam menyukseskan kolaborasi antara keduanya, sejumlah pihak seperti PT Ocean Asia Industry juga terlibat sebagai produsen dari kain t-shirt itu sendiri. Ditambah pula kehadiran PT Reka Inti Chatura Hasta yang berperan dalam mengubah kain sustainable menjadi t-shirt sustainable yang kekinian dan inspiratif.
“Bahan yang digunakan untuk t-shirt ini tak kalah lembut dari koleksi kami lainnya. Katun adalah bahan alami yang dikenal adem dan cocok untuk dijadikan kaos. Sedangkan polyester merupakan bahan kain yang dikenal kuat, tidak mudah kusut, cepat kering, dan menjaga bentuk baju dari penyusutan. Hasilnya, koleksi ini menghasilkan kaus yang tepat untuk iklim tropis seperti Indonesia dan memiliki durability (daya tahan), serta mendukung pengurangan sampah plastik.” lanjut Andre.
Untuk menambah pengalaman nyata dari perwakilan pemuda yang turut mengamati fesyen, Arief Muhammad sebagai Content Creator dan Creativepreneur memberikan tanggapannya terkait sustainable lifestyle.
“Sustainable itu merupakan istilah yang sering didengar saat ini. Saya yakin, gerakan untuk mendukung sustainability itu sendiri sudah banyak yang diiniasi oleh anak muda. Sebagai contoh, kolaborasi ini juga mewujudkan bahwa keterlibatan anak muda mampu melahirkan hasil karya dari bahan daur ulang yang fungsional. Harapannya, ke depan akan lebih banyak kolaborasi yang membuat kami terinspirasi untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan lewat kebiasaan sehari-hari,” ujar Arief Muhammad.
Adapun hingga saat ini, Le Minerale terus melakukan berbagai upaya untuk menerapkan value chain plastik PET yang menyeluruh guna mendukung target Indonesia untuk mengurangi sampah produsen sebanyak 30% di awal tahun 2030.