Antv – Ikatan Dokter Anak Indonesia mengadakan seminar online untuk membagikan informasi sekaligus kewaspadaan terkait Demam Berdarah Dengue. Bagaimana selengkapnya?
Angka kematian akibat demam berdarah di Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun, bukan berarti penyakit ini telah lenyap dari lingkungan masyarakat.
Faktanya, angka penderita demam berdarah dengue mengalami kenaikan pada tahun 2022. Oleh karena itu, berbagai lembaga kesehatan semakin gencar melakukan sosialisasi terkait penyakit ini.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghadirkan dr. Mulya Rahma Karyanti, Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik untuk memberikan penyuluhan tentang demam berdarah.
Sudah menjadi informasi umum bahwa penyakit ini rentan menyerang anak-anak hingga remaja berusia 5—14 tahun.
Namun, dr. Mulya menyampaikan bagaimana selama pandemi, penyakit ini justru menyerang orang-orang berusia 15—44 tahun. Mengapa demikian?
Menurut dr. Mulya, nyamuk Aedes aegypti akan menyerang pada waktu-waktu aktif kegiatan manusia, yaitu pukul 08.00—10.00 dan 15.00—17.00.
Meningkatnya angka penderita demam berdarah pada masa pandemi dapat dipicu oleh kurangnya kebersihan lingkungan, khususnya rumah.
Hal ini bisa dicegah dengan dilakukannya metode 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Menimbun setidaknya satu kali dalam seminggu.
Tindakan pencegahan ini juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman yang dapat menjadi pengusir nyamuk di rumah.
dr. Mulya Rayhma Karyanti menyebutkan enam jenis tanaman pengusir nyamuk. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tanaman ini juga dapat mempercantik lingkungan tempat tinggal. Tanaman apa sajakah itu?
6 Tanaman Pengusir Nyamuk
1. Zodia
Zodia adalah tumbuhan endemik Indonesia yang dipercaya dapat mengusir serangga, termasuk nyamuk.
Dilansir dari Dinas Kesehatan DIY, daun zodia ini dapat lansung digunakan ke tubuh dengan cara mengusapkannya ke seluruh badan.
Tanaman ini dapat ditanam di luar bahkan di dalam rumah dengan menggunakan pot. Aromanya yang khas tidak disukai oleh serangga dan nyamuk manapun!
2. Lavender
Di balik aroma lavender yang disukai kebanyakan orang, bunga ini juga membawakan dampak baik bagi tubuh. Aromanya membawa senasi nyaman yang menenangkan.
Namun, aroma lavender ini tidak disukai oleh nyamuk. Oleh karena itu, bunga ini sering ditemukan dalam komposisi obat pengusir nyamuk.
Sebagai pengusir nyamuk alami, kamu dapat menanam bunga lavender di halaman rumah atau pot dan meletakkannya di dekat pintu, jendela, dan ventilasi lainnya.
Jika ingin proteksi yang lebih kuat, gosok bunga lavender ini ke kulit untuk mengeluarkan minyaknya.
3. Lemon Balm
Daun lemon balm memiliki aroma lemon dengan sedikit mint. Daun ini menangkal nyamuk sekaligus menarik kupu-kupu dan lebah.
Untuk mengusir nyamuk, kamu dapat menghaluskan segenggam daun lemon balm dan menggosokkannya ke kulit yang terbuka.
Sayangnya, lemon balm disebutkan sebagai spesies invasif (menyebabkkan kerusakan lingkungan), jadi untuk mencegahnya kamu bisa menanamnya dalam pot.
4. Catnip
Daun catnip mengandung bahan kimia alami yang dikenal sebagai nepetalactone, yang merupakan penolak serangga sekaligus penarik kucing.
Faktanya, menurut penelitian catnip sekitar 10 kali lebih efektif dalam mengusir nyamuk daripada obat semprotan.
5. Bunga Geranium
Bunga geranium dikenal juga sebagai bunga tapak dara. Kamu bisa merasakan manfaat bunga geranium yang dapat mengusir nyamuk dengan menanamnya di dekat pintu, jendela, atau ventilasi lainnya.
6. Serai Wangi
Citronella atau serai wangi dapat ditanam di kebun rumah untuk pengendalian nyamuk.
Tanaman ini mengandung aroma serai di daunnya. Saat daun dihancurkan dan digosokkan ke kulit, aromanya yang menyenangkan akan mengusir nyamuk secara alami.
Meskipun tidak seefektif obat semprot pengusir nyamuk, tanaman ini tentunya lebih terjangkau dan tak mengandung bahan kimia yang berbahaya.