Antv – Dalam Islam, menikah adalah sebuah anjuran dan perintah Allah yang menjadikan sesuatu itu berpasang-pasangan. Sebab, dengan adanya pernikahan maka Allah akan memberikan rizki kepada manusia yang dianggap pantas untuk menerimanya.
Namun, terkadang sebagian orang terhambat masalah finansial, baik itu untuk biaya pernikahan maupun keadaan finansialnya setelah menikah nanti.
Bahkan, Buya Yahya menceritakan pengalaman pribadinya yang menikah dengan sang istri sewaktu masing-masing masih kuliah.
“Buya dulu nikah masih kuliah, cuman kita punya prinsip,” ujar Buya Yahya dilansir dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Rabu, 11 Januari 2023.
Akhirnya, Buya mengungukapkan bahwa dirinya meminta izin kepada kedua orang tua dan juga gurunya untuk menikah. Kemudian, ia pun diizinkan.
“Daripada saya pusing, saya izin sama abah, umi mau nikah. Saya modal dengkul. Ya sudah abah dan guru saya ngizini saya akhirnya betul nikah,” lanjutnya.
Karena kondisi Buya Yahya dan sang istri saat itu masih kuliah, maka keduanya memutuskan untuk memakai rumus BSS (bayar sendiri-sendiri).
“Ya sudah karena masih sama-sama kuliah kita pake suatu rumus hidup yang luar biasa yaitu BSS (bayar sendiri-sendiri),” tuturnya melanjutkan.
“Saya begitu dengan istri, BSS. Tanyakan pada umi, 6 tahun gak mau saya belikan baju, karena waktu itu nemani kuliah sampe 6 tahun berikutnya, karena saya sekolahnya lambat,” sambung Buya Yahya.
“Cuman saya tau diri, dihabiskan dulu duit saya baru duit istri. Masa duit istri, malu dong? Setelah duit saya habis, baru duitnya beliau,” imbuhnya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa suami istri tentunya harus bisa saling memahami dalam suatu rumah tangga. Bahkan, bisa bekerja sama agar putra putrinya sampai meraih cita-citanya.
“Makanya pemahaman ini penting, makanya kan anak sampe kepada cita-citanya. Jangan sampe kita nikahkan anak putri kita hanya mengharap biar dapet duit dan sebagainya,” ungkap Buya.
Menurut Buya Yahya, menikah bayar sendiri-sendiri lebih baik dibandingkan dengan berpacaran bayar sendiri-sendiri. Pasangan akan berdosa jika memilih berpacaran karena hal tersebut haram.
“Sekarang, naudzubillah anak itu waktu berpacaran dia nraktir loh segala macem, belum lagi zinanya,” terangnya.
“Waktu anak pacaran makan gak dia? Anak laki-laki makan di rumah siapa? Bapaknya. Anak perempuan makan di rumah siapa? Bapaknya,” jelasnya.
Buya Yahya mengungkapkan betapa nikmatnya pasangan yang halal, seperti sang suami yang memanjakan istri. Hidup akan saling melengkapi dengan pernikahan.
“Waktu haram BSS mau, giliran halal BSS gak mau! Ini kan keblinger. Nah ini, halal itu penting. Coba bayangkan saja wahai anak putriku, baru semester 1 nikah, suaminya masya Allah, bayangkan dijemput, dianterin, pulang dipijitin sama suami. Hidup itu saling melengkapi,” pungkasnya.