Benarkah Potong Kuku di Hari Senin dan Sabtu Tidak Baik? Ini Jawaban Buya Yahya

Buya Yahya (Foto : YouTube: Al-Bahjah TV)

Menjawab pertanyaan itu, Buya Yahya menegaskan bahwa bahwa suatu fitrah manusia adalah kebersihan, seperti salah satunya untuk menjaga keberhasihan tangan terlebih dengan memotong kuku.

"Sesuatu fitrahnya manusia artinya kebersihan, dalam bahasa lain menjadi disunahkan. fitrah itu ada 10, fitrah mungkin kita sederhanakan bahasa dianjurkan kita itu mematuhi fitrah itu di antaranya adalah potong kuku," kata Buya Yahya.

Ia juga mengatakan jika memotong kuku adalah bagian dari sunnah fitrah. Dalam memotong kuku juga bisa dilakukan kapan saja, namun kalau melihat dari sebuah anjuran lebih sunnah adalah dengan memotong kuku di hari Jumat. 

Pendakwah Buya Yahya juga menjelaskan bahwa hal itu harus mengikuti riwayat yang sesuai dalam kitab suci Al-Quran. 

"Motong kuku adalah sunnah, kapan saja, ada anjuran lebih sunnah adalah kalau mengambil hari Jumat. Sunnah, kalau sudah sunnah sudah selesai. jangan jadi malah menjadi tidak mendapat rahmat, riwayat-riwayat baru boleh makanya Imam Syafii mengatakan riwayat begitu, penentuan begitu adalah riwayat yang tidak bisa dipakai," ucapnya.

Tak sampai disitu, Buya Yahya juga menjelaskan memotong kuku bisa dilakukan kapan saja, tetapi diimbau untuk memotong kuku dalam waktu seminggu satu kali dan jangan sampai melewati waktu yang telah ditentukan.

Ia juga menambahkan, apabila tidak memotong kuku di hari Senin dan Jumat tetap akan mendapatkan rahmat. Yang terpenting jangan sampai kuku tumbuh menjadi panjang seperti kuku harimau, karena di dalam kuku yang tidak terawat disitulah tempat kuman bersarang.