Pesan Buya Yahya agar Terhindar dari Perbuatan Maksiat, Ini Kuncinya!

Buya Yahya (Foto : YouTube @Al-Bahjah TV)

Antv – Buya Yahya memberikan sebuah pesan tentang bagaimana cara agar terhindar dari perbuatan maksiat. Hal tersebut Buya sampaikan melalui tayangan YouTube Al-bahjah TV. Sebelumnya ada salah satu jemaah yang menanyakan hal tersebut.

Bahwa jemaah tersebut bertanya mengenai maksiat dan meminta kepada Buya Yahya tentang solusi agar dapat menjauhi maksiat. Mendapat pertanyaan tersebut, Buya pun langsung memberikan jawabannya.

 

“Manusia, kita bukan robot. Robot itu tunggal diprogram saja belok sana belok sini, manusia itu ada hal yang harus kita sadari, di dalam diri manusia ada pikirannya, di dalam manusia ada hatinya yang merasa, kemudian ada syahwat-nya,” ucap Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al-bahjah TV Senin, 12 Desember 2022.

Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Sehingga kalau ingin membuat perubahan kita bukan seperti robot diprogram belok kanan dan sebagainya, enggak. Maka yang harus kita benahi semua dari ini, pikiran kita, hati kita, ini yang harus kita benahi,” sambungnya.

Buya juga mengatakan, bahwa pikiran itu ada pintunya dan pintu tersebut terletak pada mata dan telinga. Sehingga, jika seseorang dapat menjaga mata dan telinga maka hal itu dapat terhindar dari macam godaan.

“Nah sederhana, pikiran kita itu tidak bisa langsung sampai kecuali melalui pintunya, hati pun juga ada pintunya. Pintunya hanya sederhana kok, hanya ada mata dan telinga saja kok. Kalau kita bisa menjaga mata kita dan telinga kita, aman dari godaan apapun,” tuturnya lebih lanjut.

Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Lalu untuk menjaga mata dan telinga kita ini, maka yang perlu kita perhatikan mata telinga dari siapa sih, kalau suara burung gak akan mengganggu anda. Tapi yang merusak anda adalah omongan manusia, maka omongan dan karya manusia yang ada hubungannya dengan yang merusak anda,” jelasnya.

Lalu, Buya juga menjelaskan jika perbuatan maksiat yang bisa saja dilakukan oleh seseorang itu terletak dari dengan siapa mereka bergaul atau berteman.

“Sehingga kalau Nabi praktis bicara, temanmu itu siapa gitu loh, temanmu siapa. Karena teman itu yang akan membisikan di telingamu yang akan memamerkan sesuatu di depan matamu, itu temanmu. Kalau dia baik dia akan membisikan kebaikan,” kata Buya.

Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Lah orang ingin hijrah pengen baik tapi temannya tidak baik, ya gak bisa dong. Dia gak kuat, mungkin pikirannya sudah menolak karena ngerti itu haram, tapi syahwatnya yang berbisik ‘aku senang dengan itu’, kan gitu. Maka dari itu kawan itu penting. Maka jauh lah dari kawan yang menjerumuskan,” ucap Buya Yahya.

Lebih jauh, Buya juga menjelaskan tentang kawan atau teman itu ada dua jenisnya, yakni ada yang berbentuk manusia, ada pula yang berbentuk benda yakni seperti handphone dan televisi.

Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

“Kawan ada dua lho, kawan yang secara langsung hidup begini (manusia) dan kawan dari benda mati menghantarkan manusia, handphone televisi, sebenarnya itu adalah kawan sebenarnya. Kalau kita lebih fokus lagi, jaga matamu jaga telingamu. Ambil kawan yang baik, jika kawanmu yang baik, maka akan baik,” tandas Buya Yahya.