“Bagian dari bahan organik ini juga terdiri dari mikroba seluler yang dihidupkan kembali (prokariota, eukariota uniseluler) serta virus yang tetap tidak aktif sejak zaman prasejarah,” lanjut mereka.
Para ahli telah memperingatkan bahwa kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui tersebut bisa lebih berbahaya bagi tumbuhan, hewan, atau manusia.
“Oleh sebab itu, sah untuk merenungkan risiko partikel virus kuno yang tetap menular dan kembali ke sirkulasi dengan mencairnya lapisan permafrost kuno,” tambah studi tersebut.
Penemuan Virus Purba Lainnya
Studi virus zombie tahun 2022 muncul setelah tim peneliti yang sama menemukan virus berusia 30 ribu tahun yang terperangkap di permafrost di timur laut Siberia.
Saat itu, para ahli melakukan penelitian tentang pithovirus pada tahun 2014 dan menerbitkan penelitian lain tentang mollivirus pada tahun 2015 lalu.
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya publik diperingatkan tentang risiko pelepasan organik dari permafrost. Pada Juni 2021 lalu, tim peneliti Rusia menemukan cacing zombie yang telah membeku selama 24 ribu tahun di kutub utara.