Antv – Gangguan atau sindrom Polikistik ovarium atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.
Polycystic Ovary Syndrome ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.
Spesialis Obstetri dan Ginekolog di Siloam Hospital Ambon dr. Irene Leha Sp.OG menyatakan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan gangguan hormonal yang paling sering dialami oleh wanita usia subur.
“Angka kejadiannya sekitar 10-15% (1 di atara 10 wanita menderita PCOS,” ujarnyan, Senin, (28/11/2022).
Menurut Irene, sindrom PCOS merupakan kondisi kompleks yang didiagnosis dengan terdapat 2 dari 3 kriteria, yakni kelebihan Kadar Hormon Androgen Gangguan Ovulasi Gambaran ovarium dengan folikel (rumah sel telur) yang kecil-kecil seperti untaian kalung mutiara pada pemeriksaan USG transvaginal.
“Sehingga perlu anamnesis riwayat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosisnya,” kata dia
“Gangguan Endokrin menjadi salah satu gangguan yang diakibatkan oleh sindrom PCOS. Gangguan ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan sel telur tetap kecil dan tidak berkembang menjadi sel telur yang besar dan matang. Sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma yang dapat mengakibatkan gangguan pada proses kehamilan,” bebernya.