Antv – Keunikan Arsitektur tradisional memiliki nilai budaya yang dikagumi masyarakat dan wisatawan mancanegara, karena tampil dalam balutan seni bangunan dan filosofi adat lokal yang mengagumkan, seperti ciri khas pada bangunan di Sumatera Utara.
Bentuk Rumah Batak yang banyak diketahui dari bentuk atap dan ukiran seninya membuktikan kehidupan masyarakat Batak telah lama dalam mengenal arsitektur sebagai hunian dan kelengkapan ritualnya.
"Penggunaan material kayu dan bambu yang menjadi karakter bangunannya, memberi nilai pada peninggalan tradisional rumah-rumah adat di bumi nusantara. Diharapkan suatu saat ada bangunan rumah Batak modern yang dikembangkan dengan tetap menghargai keluhuran nilai filosofi dan tradisi Batak," ucap Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin, Kamis (17/11/2022).
Arsitektur khas Rumah Batak menarik perhatian Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia bersama Bidang Pengkajian dan Pelestarian Arsitektur Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sumatera Utara, kemudian membahasnya dalam seminar virtual arsitektur.
Seminar ini bisa disaksikan melalui aplikasi zoom dan di channel youtube Kenari Djaja dengan jumlah peserta mencapai lebih 700 partisipan yang dihadiri Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin.
Latar belakang dan sejarah rumah adat Batak di seluruh pelosok Sumatera Utara, pada umumnya hampir sama seperti penelusuran Baja Panggabean ST, bersama Seniman Jesral Tambun, sebagai pegiat yang mendalami arsitektur dan seni budaya khas Batak Toba.
Seni tradisional dan adat Batak pada bangunan yang dilestarikan memperlihatkan tingginya nilai peradaban budaya masyarakat Batak, sebagai potensi yang membanggakan di Sumatera Utara.