“Penyebabnya satu bisa jadi pasien itu nggak menyadari kalau dia ada gula, tahu-tahu pas kena COVID dan berobat ke dokter dicek gulanya tinggi,” kata dr. Eliana saat Webinar Online World Diabetes Day 2022 bersama Diabetasol, Kamis, 10 November 2022.
Lebih lanjut, dr. Eliana juga mengungkap bahwa penyebab lainnya bisa jadi karena obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien atau penyintas COVID-19, yang rupanya menjadi pemicu naiknya gula darah.
“Bisa juga karena obat-obatan, mereka biasanya mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan, yang kita sebut sebagai steroid,” katanya.
Steroid sendiri merupakan obat anti radang yang biasanya dikonsumsi oleh para pasien COVID, yang mana pada dasarnya obat itu bisa menimbulkan efek naiknya gula darah bagi sebagian orang yang memang memiliki bakat gula darah yang tinggi.
“Steroid ini kan memang obat anti radang nih, sering dipakai untuk radang tenggorokan. Nah, kalo misalnya pasien memiliki bakat gula atau kencing manis, dia minum obat itu aja gulanya langsung naik,” ujar dr. Eliana.
Kemudian, dengan tegas dr. Eliana mengatakan bahwa sebetulnya COVID-19 ini bukanlah pemicu utama naiknya gula darah sehingga bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, melainkan beberapa obat yang dikonsumsi pasien lah yang menjadi pemicunya.