Antv – Dewasa ini, penyandang diabetes di Indonesia terus meningkat, bahkan pada tahun ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini berada di urutan kelima terbanyak di dunia menurut International Diabetes Federation (IDF).
Berdasarkan keterangan pers resmi yang diterima ANTV Klik pada Kamis, 10 November 2022, data statistik menunjukan bahwa 1 dari 11 orang dewasa di Indonesia rentang usia 20-79 tahun merupakan penyandang diabetes dan terus diprediksi meningkat.
Oleh karena itu, PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui brand nutrisi untuk diabetesi, Diabetasol, mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin peduli terhadap bahaya diabetes melalui kegiatan edukasi mengenai pentingnya rutin kontrol gula darah sehingga bisa terus lancar beraktivitas.
Kegiatan edukasi masif ini sekaligus sebagai perayaan Hari Diabetes Dunia 2022, dimana Diabetasol bekerja sama dengan Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) dan Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengadakan LIVE talkshow bersama pakar diabetes secara online untuk awam di 12 kota besar di Indonesia mulai dari 10 hingga 12 November 2022 dan webinar medis di 5 negara Asia termasuk Indonesia.
Diharapkan kegiatan yang menargetkan total 3.000 orang ini bisa mengedukasi mengenai penanganan diabetes di Indonesia, khususnya mengenai pengaturan pola makan.
Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals, Tunghadi Indra, mengatakan bahwa edukasi dan nutrisi masih menjadi hal utama yang dilakukan oleh Diabetasol.
“Setiap tahunnya kita mendapatkan fakta bahwa angka diabetes di Indonesia dan dunia masih mengalami peningkatan dikarenakan berbagai faktor terutama gaya hidup. Hal ini menunjukan masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak," ujarnya mengawali.
"Dengan tujuan bersama-sama menyehatkan bangsa, KALBE Nutritionals melalui Diabetasol tidak henti-hentinya untuk memberikan edukasi dan menyediakan produk nutrisi bagi para diabetesi. Kami berharap masyarakat dapat mengontrol gula darahnya sehingga kualitas hidup meningkat dan aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik,” jelas Tunghadi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukan tiga daerah tertinggi angka prevalensi Diabetes Melitus adalah di DKI Jakarta (3,4%), Kalimantan Timur (3,1%), dan D.I. Yogyakarta (3,1%).
Selain itu, angka prevalensi pada perempuan juga meningkat pada 2018 dari 1,70% menjadi 1,78%. Bukan hanya itu, data juga menunjukan bahwa angka prevalensi di pedesaan meningkat dari 1% menjadi 1,01% di tahun 2018.
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dalam sambutannya di Hari Diabetes Dunia 2022 menyebutkan secara statistik, diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia.
“Kita sadar bahwa diabetes ini tidak bisa disembuhkan dan menimbulkan komplikasi. Meningkatnya kasus diabetes di Indonesia ini disebabkan utamanya karena generasi sekarang semakin mudah mengakses ke makanan dan minuman manis yang tidak sehat," katanya.
Oleh karena itu masyarakat Indonesia perlu waspada dan menjaga gaya hidup dan pola makan sehat.
"Selain edukasi secara berkala, rutin kontrol gula darah, diet diabetes sesuai kebutuhan, olahraga 30 menit setiap harinya, para penyandang diabetes juga harus selalu berbahagia untuk meningkatkan kualitas hidup," imbuhnya.
Selain itu, Dr. dr. Sony Wibisono M, Sp.PD, K-EMD, FINASIM, Ketua Umum Persadia menyebutkan bahwa edukasi mengenai diabetes harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya diabetes.
“Angka diabetes prediksinya akan ada 1 di antara 10 orang yang terkena diabetes di 2030. Kemudian pada 2045, akan ada 700 juta orang yang diabetes di seluruh dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Saat ini saja baru 50% orang yang terdiagnosis terkena diabetes. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak yang belum tahu dirinya terkena diabetes.
"Selain itu, nutrisi yang lengkap, seimbang, dan simpel juga kami himbau supaya diabetesi bisa mengontrol gula darahnya menjadi lebih baik. Penggunaan sweetener atau pemanis yang terdaftar di pasar juga diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah,” kata dr. Sony.
Mengenai nutrisi untuk penyandang diabetes, dr. Ekky M. Rahardja , MS, Sp.GK, dalam webinar yang diadakan untuk area Jabodetabek, mengatakan makanan sehari-hari perlu tetap diperhatikan bukan hanya untuk penyandang diabetes, melainkan juga untuk semua orang.
“Tentunya kalau makanan atau minuman manis sudah pasti kalorinya tinggi, dan bisa berbahaya bagi yang memang berisiko diabetes. Tapi bukan berarti yang tidak berisiko tidak perlu waspada," tuturnya.
"Khusus untuk penyandang diabetes, dianjurkan untuk bisa mengatur pola makan harian yang berkalori rendah dan bisa juga small feeding tapi sering. Gunakan juga pemanis alami yang tanpa kalori, supaya gula darah tetap terkontrol setiap hari. Jika ingin menggunakan meal replacement yang formatnya cair juga boleh dengan melihat lagi kandungan kalori di dalamnya,” terang dr. Ekky menjelaskan.
Gula darah terkontrol adalah kunci bagi diabetesi agar tetap dapat beraktivitas lancar. Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, K-EMD, FINASIM juga menyebutkan meskipun gula darah sudah terkontrol, bukan berarti diabetesi sudah terhindar dari diabetes dan komplikasinya.
“Diabetes itu tidak bisa disembuhkan tapi dicegah dan jika sudah terdiagnosis harus dijaga supaya tidak memburuk ataupun terjadi komplikasi. Maka mengontrol dan menjaga gula darah tetap normal adalah hal wajib bagi seluruh diabetesi, selain memperhatikan juga gaya hidup. Pahami gejalanya supaya bisa terdiagnosis sejak awal,” ujar dr. Fatimah.