"Kalau di Indonesia bagaimana? Ini angka yang diasumsi oleh WHO, kita sadar sekali bahwa kita lemah dalam pendataan. Karena kanker paru paling sulit untuk didiagnosis sehingga angkanya masih di bawah," ucap Elisna.
Sementara itu, para dokter spesialis kanker paru juga sedang mengembangkan berdasarkan teknologi yang ada untuk mencapai tingkat keberlangsungan hidup bagi penderita kanker paru dari awalnya 10 bulan mencapai selama 5 tahun.
Akan tetapi dalam waktu 5 tahun tersebut belum dinyatakan sembuh total, namun jika sudah menginjak angka 10 tahun penderita kanker baru bisa dikatakan sembuh tetapi masih harus dalam proses kontrol yang ketat.
"Berdasarkan keberlangsungan hidup penderita kanker paru tidak menyebut 10 tahun sembuh, kita tidak menyebutkan penderita kanker paru sembuh, tetapi kita ingin dalam perkembangan sekarang ini, penderita kanker paru itu terkontrol, minimal kita dapat mengkontrol selama 5 tahun itu adalah pencapaian yang ingin kita capai selama ini kita menghitungnya 10 bulan," lanjut Elisna Syahrudin.
"Angka harapan hidup penderita kanker paru itu sekitar 10 bulan kalau diobati, secara umum data yang kita dapatkan itu 10 bulan. sekarang meningkat, karena ada perkembangan yang meningkatkan, kita menargetkan peningkatan selama 5 tahun," pungkasnya.