Kasus Kanker Serviks di Indonesia Meningkat, Simak Cara Kenali Gejalanya

George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia (Foto : ANTVKlik/R Camilla)

Namun, terdapat gejala umum dari kanker serviks yang harus diwaspadai, di antaranya, pendarahan vagina yang tidak normal, keputihan yang tidak biasa, frekuensi buang air kecil meningkat, mudah lelah, nyeri saat berhubungan intim, hingga bercak darah di urine.

“Sayangnya, perempuan masih sering takut untuk melakukan kontrol karena stigma dan mitos yang banyak beredar, misalnya takut dicap gemar gonta ganti pasangan. Padahal, meskipun hanya mempunyai satu pasangan seks pun tetap berpotensi tertular HPV apabila pasangannya telah terinfeksi HPV. Selain itu, riwayat keturunan, pola hidup tidak sehat, penggunaan pil KB, hingga belum adanya proteksi dari vaksinasi HPV juga menjadi faktor utama penyebab kanker serviks,” ungkapnya.  

 

Dr. dr. Cindy Rani SpOG-KFER. (Foto: ANTVKlik/R Camilla)

 

Menanggapi banyaknya mitos di masyarakat, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, menjelaskan perihal vaksinasi atau pencegahan dari kanker serviks itu sendiri.

“Sebelum memahami konsep vaksinasi sebagai upaya pencegahan infeksi sebuah penyakit, masyarakat harus memahami alasan di balik vaksinasi itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa kelompok masyarakat yang belum divaksinasi di Indonesia masih cukup besar. Orang yang tidak divaksinasi harus sakit atau terinfeksi dahulu, baru memiliki antibodi. Tentu ini bukan hal yang diinginkan. Sebaliknya, orang yang sudah divaksinasi lengkap akan memiliki kekebalan optimal sehingga terhindari dari penyakit termasuk kanker serviks."  katanya.