Antv – Kementerian Agama mengeluarkan peraturan di mana para pegawai diwajibkan mengenakan batik moderasi beragama.
Adapun, batik moderasi beragama yang dimaksud adalah seragam batik yang desainnya menggambarkan simbol berbagai agama yang ada di Indonesia.
Penerapan kebijakan tersebut menuai banyak pro kontra dari berbagai pihak, terutama dari kalangan umat beragama Islam.
Banyak yang memperdebatkan soal bagaimanakah hukumnya bagi para umat muslim dalam menggunakan baju batik tersebut? Dan apakah sah apabila batik moderasi beragama itu digunakan untuk salat?
Menanggapi perdebatan demikian, salah satu pemuka agama Islam, Buya Yahya turut memberikan pandangan dan penjelasannya.
Yang utama, menurut Buya Yahya umat beragama sudah semestinya mempunyai prinsip yang kuat, sehingga tidak gampang digoyahkan oleh apapun di luar agama kita.
“Terlepas dari siapa yang mencetuskan dan siapa yang memprakarsai ya, kami akan beri rambu-rambu dalam beragama. Agama itu kuat harus kita pegang, artinya kita harus punya prinsip di dalam beragama. Ini kami sampaikan kepada saudara-saudara dari kaum-kaum Kristiani, Buddhis, dan yang lainnya, agama itu punya prinsip, kalau orang tidak punya prinsip tidak beragama,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV pada Senin, 31 Oktober 2022.
Kemudian, Buya Yahya mengungkap bahwa alangkah baiknya untuk para pemimpin, kiranya jangan sampai mengeluarkan peraturan yang justru menimbulkan keresahan atau kegelisahan rakyat.
“Kalau saya (misalnya) sebagai seorang presiden, kalau saya ingin mencetuskan apapun sekiranya jangan sampai ada kegelisahan di antara suku, atau misalnya gara-gara saya orang Jawa, lalu saya katakan bahwasannya seragam kantornya harus pake blangkon seperti saya semuanya, lho saya maksa dong,” ujarnya.
“Kalau batik sifatnya kan umum, cuma di saat harus ada tempat ibadah (di gambarnya), kita nggak bicara soal Islam saja ya, kita bicara soal apakah orang Nasrani rela membawa baju batiknya yang bergambar masjid ke gerejanya? Apakah orang Hindu juga rela nanti?,” tambah Buya Yahya.
Jika memang sudah ragu dan banyak pertanyaan soal kebijakan soal batik moderasi beragama, Buya Yahya menegaskan bahwa hal tersebut sudah seharusnya tak dilakukan
“Kalau kita yakin banyak pertanyaan, ya seharusnya jangan dong,” katanya.
“Jadi, di saat ada gambar tempat ibadah ni artinya akan timbul kegelisahan,” ujar Buya Yahya.
Buya Yahya juga menegaskan kepada pemerintah untuk bisa lebih baik lagi dalam membuat kebijakan, sehingga tak akan menimbulkan kontroversi lagi.
“Orang yang bijak hendaknya jangan mengeluarkan sesuatu yang akan membuat orang berkontroversi,” katanya.
“Kita harus benar-benar cerdas menggalang persatuan umat, kesatuan umat, kedamaian umat, tanpa membuat kegelisahan dalam beragama,” tandas Buya Yahya.