Gas air mata bereaksi dengan kelembaban untuk menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Inilah mengapa gas air mata sangat mempengaruhi area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Gas air mata dapat terdiri dari banyak bahan kimia yang berbeda. Ini termasuk:
- Kloroasetofenon (CN)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Kloropikrin (PS)
- Bromobenzilsianida (CA)
- Dibenzoxazepin (CR)
- kombinasi bahan kimia yang berbeda
Nama lain untuk jenis gas air mata termasuk fuli, semprotan merica, semprotan capsicum, dan agen anti huru hara.
Kekuatan gas air mata bervariasi. Paparan dari gas air mata yang lebih terkonsentrasi atau terpapar lebih lama dapat memperburuk gejala.
Gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer. Senjata kimia ini sekarang dilarang dalam peperangan.
Namun, mereka biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa, atau pada protes untuk menghentikan pergerakan orang.