Stres, lapar, kelelahan, dan stimulasi berlebihan. Tak hanya orang dewasa yang kadang merasa sensitif ketika lapar, anak-anak bisa lebih parah.
Apalagi anak-anak tidak bisa mengungkapkan perasaan dan emosinya layaknya orang dewasa.
Tak hanya itu, Overstimulation atau kelebihan stimulasi juga bisa bikin anak jadi tantrum.
Anak yang mengalami kelelahan atau tidak nyaman karena banyaknya stimulasi yang ia dapat.
Hal ini dapat mempersulit anak-anak untuk mengekspresikan dan mengelola perasaan dan perilaku.
Emosi yang kuat. Situasi yang tidak dapat diatasi oleh anak-anak. Misalnya kekhawatiran, ketakutan saat mainannya direbut oleh temannya, rasa malu dan amarah dapat menjadi beban bagi anak-anak. Biasanya ia meluapkan emosinya dengan cara menangis histeris.
Ketidakonsistenan orang tua dalam menerapkan aturan. Banyak Orang tua yang membuat sebuah aturan sedemikian rupa, tetapi tidak kuat mempertahankan aturan tersebut karena adanya perilaku anak yang menuntut secara sangat emosional.