Selain itu Buya Yahya mengatakan jika potong kuku dapat dilakukan kapan saja, dihari apa saja namun dihibau lakukan potong kuku sepakan sekali setiap hari Jumat dan tidak lebih dari 40 hari.
"Potong kapan saja cuman dihibau kalau bisa setiap sepekan sekali setiap hari jumat, paling lama jangan lebih dari 40 hari. Kalo 40 hari itu sudah kaya harimau itu," Sambung Buya Yahya.
"Jadi apapun hairnya kalo bisa hari Jumat, tapi kalau jumat engga sempet ya Allah, ya Sabtu dong. Ini dianjurkan, bahwa Nabi tidak membatasi tidak ada larangan kapanpun," sambungnya.
Buya Yahya juga menyampaikan jika ada beberapa dibuku-buku yang menulis seperti itu namun jika hingga sampai mengacam itu menjadi hal yang menyeramkan.
"Memang ada sebagian ditulis dibuku-buku begitu tapi kalau untuk mengancam orang jadi serem begitu, harus ada keretangan yang jelas dong dari mana sumbernya kan begitu. Jadi serem motong kuku yang sunnah yang dikatakan Fitrah kok menjadi tidak mendapatkan rahmat," tandasnya.
Jika ada pernyataan memotong kuku dihari tertentu tidak mendapatkan rizki maka menurut Buya Yahya itu tidak benar. Bahkan Buya Yahya menyampaikan jika sebagian ulama mengajari cara memotong kuku supaya berbeda dengab kebiasaan.
"Ada katanya kalo hari ini, engga dapat rizki, Rizkinya sempit, engga ada cuman dihibau dihari jumat. kemuadian cara memotong, potong caranya apa saja cuman sebagian ulama mengajari agar berbeda dengan kebiasaan, dijadikan ini ibadah," kata Buya Yahya.