Kok Ular Bisa Menelan Mangsa yang Lebih Besar dari Kepalanya?

Kok Ular Bisa Menelan Mangsa Yang Lebih Besar Dari Kepalanya? (Foto : Foto pribadi : Yustinus Bagus)

Antv – Salah satu kehebatan ular adalah tidak memangsa makanan lain selain mangsanya. Bahkan ular mampu bertahan dalam cuaca yang sangat ekstrim sekalipun, oleh sebab itu, ular dapat di temukan mulai di dalamnya laut sampai ke lereng–lereng gunung yang terjal.

Ular termasuk dalam hewan berdarah dingin yang sering disebut reptil, sehingga ular mampu memanfaatkan sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuhnya.

Hal ini dilakukan ular guna membantu proses metabolisme, maupun dalam hal membantu mencerna makanannya.

Bahkan dengan memiliki metabolisme yang lambat, ular memiliki kemampuan bertahan hidup tanpa makan selama beberapa hari.

Ular sangat rentan saat makan, karena ular akan mengalihkan sebagian besar dari sistem pertahanannya untuk tugas menelan.

Selanjutnya seekor ular akan terlihat menjadi tidak aktif selama proses mencerna makanannya itu. Tetapi jika terganggu selama proses tersebut, ular cenderung akan memuntahkan makanannya.

Perlu diketahui, ular tidak memiliki sistem pencernaan yang cepat seperti kita manusia. Ular pun tidak mengunyah makanannya, sehingga butuh waktu lebih lama untuk "memecah"nya guna keperluan tubuh.

Proses mencerna makannya itu pun berlangsung secara terus-menerus/kontinyu, hingga bagian-bagian tubuh tertentu dalam makanan tersebut dapat dicerna seluruhnya.

Enzim pada sistem pencernaan ular kemudian akan membantu mencerna segala sesuatunya, tetapi rambut/bulu dan kuku akan dikeluarkan melalui kotorannya.

Adapun adaptasi tengkorak ular, memungkinkan mereka untuk menelan mangsa yang jauh lebih besar dari ukuran kepalanya.

Tulang-tulang tengkorak itu dihubungkan oleh ligamen elastis, sehingga memungkinkan terjadinya banyak perenggangan.

Sendi dari rahang atas dan bawah ditempatkan sangat jauh ke belakang, sehingga memungkinkan ular dapat membuka mulut selebar mungkin.

Ditambah dengan tulang rahang bawah yang tidak menyatu di bagian depannya, berarti rahang ular dapat bergerak ke samping ketika ular tersebut menelan mangsa besar.

Selain itu, ular memiliki tulang tambahan disebut "tulang kuadrat" di setiap sisi. Hal tersebut memberikan "engsel ganda" pada sendi, sehingga memungkinkan pergerakan rahang secara berganti-gantian saat menelan mangsa.

Sementara itu, glotis yang merupakan saluran masuk ke trakea (saluran pernapasan), dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, hal ini memungkinkan ular tidak terganggu ketika menelan mangsanya.

Saluran berbentuk tabung ini adalah saluran yang terlihat ketika Anda melihat dasar mulut ular. Tulang rawan di sekitar pembukaan saluran atau tabung ini pun kemudian menutup untuk mencegah makanan memasuki saluran pernafasan.

Kemudian untuk memudahkan dalam proses menelan, jantung ular dapat bergeser 1 sampai 1,5 kali panjangnya dari posisi normal.

Hal ini dikarenakan adanya mobilitas relatif dari kantung perikardial, yang mengelilingi jantung.