Antv – Setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II beberapa waktu lalu, berbagai informasi terkait dirinya pun bermunculan ke publik, termasuk klaim yang telah lama diperdebatkan bahwa ia adalah keturunan dai Nabi Muhammd SAW.
Dilansir dari laman Daily Mail pada Senin, 12 September 2022, sejarawan telah menelusuri silsilah keluarganya dalam 43 generasi ke belakang dan menemukan bahwa dirinya adalah keturunan langsung dari Rasulullah.
Temuan tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 1986 oleh Burke’s Peerage, otoritas Inggris tentang silsilah kerajaan. Namun, klaim itu muncul kembali setelah sebuah surat kabar Maroko mengatakan telah melacak garis keturunan ratu hingga sampai kepada Nabi.
Menurut temuan mereka, garis keturunan Ratu Elizabeth II mengalir melalui Earl of Cambridge pada abad ke-14, melalui Spanyol Muslim abad pertengahan, hingga Fatimah putri Nabi Muhammad SAW.
Meskipun diperdebatkan oleh beberapa sejarawan yang lain, catatan silsilah Spanyol awal abad pertengahan juga mendukung klaim tersebut dan juga telah diverifikasi oleh Ali Gomaa, mantan mufti besar Mesir.
Direktur penerbitan Burke menulis surat kepada Perdana Menteri Margaret Thatcher pada tahun 1986 menyerukan peningkatan keamanan bagi keluarga kerajaan.
“Keturunan langsung keluarga kerajaan dari Nabi Muhammad tidak dapat diandalkan untuk melindungi keluarga kerjaan dari teroris Muslim selamanya,” tulisya pada Thatcher dikutip dari Dailymail.co.uk pada Senin, 12 September 2022.
“Sedikit yang diketahui oleh orang-orang Inggris bahwa darah Muhammad mengalir di pembuluh darah ratu. Mengenali hubungan itu akan menjadi kejutan banyak orang. Namun, ini adalah fakta yang dibanggakan oleh semua pemuka agama Islam,” tambahnya.
Studi dari Burke’s Peerage
Dikatakan bahwa Ratu Elizabeth II adalah keturunan dari Zaida, seorang putri Muslim yang melarikan diri dari Sevilla pada abad ke-11 dan kemudian menjadi seorang Kristen. Zaida adalah istri keempat Raja Al-Mu’tamid ibnu Abbas dari Seville. Dia memiliki seorang putra bernama Sancho, yang keturunannya kemudian menikah dengan Earl of Cambridge pada abad ke-11.
Reaksi atas Studi Burke’s Peerage dari Surat Kabar Maroko yang Ditulis oleh Abdel Hamid Al Awni
Dilansir dari Opini India, Abdel Hamid Al Awni menyambut baik studi Burke’s Peerage tersebut melalui tulisannya di surat kabar dengan menuliskan di dalam artikelnya bahwa Ini membangun jembatan antara dua agama dan kerajaan kita.
Menurut artikel tersebut, Abu al-Qasim Muhammad ibn Abbad, raja Sevilla pada abad ke-11 adalah keturunan langsung Nabi melalui Fatimah. Pada 1023, a-Qasim mendirikan dinastinya sendiri, Abbasiyah, dan menjadi raja Seville di al-Andalus. Zaida adalah salah satu putrinya.
Putri Muslim melarikan diri ke istana Raja Alfonso VI, raja Spanyol Leon, Castille, dan Galicia, selama invasi kerajaan Abbasiyah oleh Almoravid. Dia mengadopsi iman Katolik Roma, mengubah namanya menjadi Isabella, dan melahirkan Sancho, seorang anak laki-laki yang merupakan nenek moyang Richard dari Conisbrough, earl ketiga Cambridge, yang kemudian menjadi keturunan Edward IV, Raja Inggris, dan garis keturunan.
Kemudian dari jalur silsilah James V, Raja Scotts, dan Mary, Ratu Scotts yang putranya James kemudian menjadi Raja Inggris. Sancho adalah cucu Alfonso VI dari Castille.
Hingga kini tak ada konformasi resmi terkait klaim-klaim tersebut. Sehingga ada dua kubu yang terlihat, yaitu yang menganggap itu sebagai klaim acak yang tidak masuk akal dan ada pula yang mempercayainya.
Golongan orang yang percaya meyakini bahwa sebagian besar keluarga kerajaan Eropa terkait satu sama lain dan pada suatu waktu dan bangsawan Spanyol memiliki hubungan perkawinan dan darah dengan bangsawan Islam.