Faktanya ini Kunci Budaya Tradisional Bertahan di Era Digital

Kunci Budaya Tradisional Bertahan di Era Digital (Foto : Instagram)

Antv – Keberagaman suku, agama, ras dan budaya yang dimiliki Indonesia mempunyai makna penting untuk masyarakat Indonesia, yaitu menciptakan persatuan untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai secara lebih mudah.

Dengan kemajemukan yang dimiliki, Indonesia mempunyai slogan yaitu Bhinneka Tunggal Ika dengan arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. 

Dalam menyikapi keberagaman yang ada, kebersamaan dianggap hal penting yang harus dimiliki masyarakat Indonesia, dengan keberagaman yang dimiliki masyarakat Indonesia tetap memiliki satu tujuan yang sama, yakni persatuan. 

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dari budaya tradisional Indonesia. Budaya tradisional yang merupakan tradisi dari berbagai suku mencakup adat istiadat, kesenian, dan kebiasaan sudah melekat di hampir seluruh masyarakat.

Di zaman modern seperti sekarang, budaya tradisional mulai dilupakan kalangan generasi muda milenial maupun Gen-Z. 

Hilangnya ketertarikan budaya tradisional disebabkan berbagai faktor. Salah satu faktor terbesar adalah arus globalisasi yang membuat budaya global masuk ke kalangan generasi muda di Indonesia.

Budaya global dikemas lebih menarik dan kekinian sudah pasti akan lebih digemari daripada budaya tradisional yang terkesan tidak kekinian.

Masuknya pengaruh globalisasi ditandai dengan adanya internet. Pada zaman sekarang hampir seluruh orang di dunia menggunakan internet, begitu pula dengan masyakarat Indonesia. 

Internet sangat mudah digunakan terutama oleh kalangan generasi muda di Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan internet yang memberikan informasi dari berbagai negara mengenai banyak hal seperti kuliner, gaya hidup, isu di berbagai sektor, dan teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat.

Teknologi merupakan hal penting untuk kehidupan sehari-hari yang memudahkan berbagai aktivitas. Di era digital saat ini berbagai inovasi telah diciptakan. Hal ini berdampak pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. 

 

Kunci Budaya Tradisional Bertahan di Era Digital. (Foto : Instagram)

 

Dari generasi muda sampai generasi lanjut usia dapat mengikuti peradaban digital yang dikemas dengan sederhana. 

Berbagai informasi sangat cepat diterima bahkan dalam hitungan detik sekalipun sudah dapat diketahui. 

Dengan begitu seluruh masyarakat Indonesia maupun diseluruh penjuru dunia dapat terhubung tanpa adanya kendala jarak dan waktu.

Banyak sekali budaya tradisional yang bisa diperkenalkan dan disebarluaskan melalui digital. Berbagai platform budaya tradisional dapat dikemas lebih menarik dan lebih modern. 

Tentunya hal ini memerlukan kekompakan dan kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda. 

Dengan memanfaatkan digital, budaya tradisional Indonesia dapat dikenal lebih luas bahkan sampai ke mancanegara. 

Koneksi dengan berbagai macam suku dan daerah di Indonesia menjadi lebih mudah terlebih jarak antar pulau sangatlah berjauhan.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, seluruh masyarakat dunia dibatasi untuk berpergian. Namun dengan adanya teknologi digital, berpergian secara virtual menjadi salah satu pilihan menarik untuk berlibur. 

Destinasi seperti museum digital atau virtual travelling dapat meningkatkan daya tarik dalam upaya memperkenalkan budaya tradisional Indonesia. 

Eksistensi dan keberlangsungan budaya tradisional Indonesia akan terus berlanjut jika masyarakat menjunjung tinggi kebersamaan untuk mendukung kesempatan ini, agar dapat mempertahankan budaya tradisional Indonesia di era globalisasi saat ini.

Dengan canggihnya teknologi, masyarakat perlu untuk lebih menyiasati penggunaan teknologi digital saat ini. 

Jika tidak dicermati dengan baik terdapat beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi digital, yaitu digital phishing seperti teknik penipuan dengan tujuan untuk mencuri data dan informasi penting secara online. 

Lalu meningkatnya hate speech, cyber bullying, dan lainnya. Hal ini dikarenakan sosialisasi langsung antar manusia menjadi berkurang, namun tidak menjadi alasan tetap menjaga akhlak dan perilaku yang baik.

Finalis Employee Journalism Digital ANTV. (Foto : Penulis: Bayu Aji Prakoso - finalis Employee Journalism Digital ANTV)
 

Penulis: Bayu Aji Prakoso - finalis Employee Journalism Digital ANTV