Lebih masuk akal jika penulisannya bukan Mata Keranjang melainkan Mata ke Ranjang . Pemaknaannya menjadi gamblang. Indera mata menangkap sinyal atraksi yang kemudian diolah otak hingga memacu meningkatnya hormon seks. Berkontak kelamin muncul di pikiran. TKP paling nyaman untuk berkontak kelamin adalah ranjang. Nah! Dari sinilah tepat jika diistilahkan Mata ke Ranjang.Bagaimana dengan Hidung Belang? Sama saja! Urusannya adalah ranjang!Kisahnya begini, saat itu perempuan Indonesia bernama Saartje Specx kepergok sedang berasyik masuk bersama seorang perwira Belanda bernama Pieter Cortenhoeff. Tak tanggung-tanggung, pergumulan itu dilakukan di kamar Jan Pieterzoon Coen! Gubernur Jenderal VOC! Kok bisa? Saartje adalah anak angkat Jan Pieterzoon Coen. Sedangkan Cortenhoeff adalah pengawal Jan Pieterzoon Coen. Oh, baeklah …Nah! Pieter Cortenhoeff disidang, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukumuan gantung di tengah kota. Sebelum menjalani hukuman, dipermalukan, hidungnya dicorengi arang hingga tampak belang. Sejak itu, semua orang yang tertangkap basah sedang mesum, dicorengi arang hidungnya.Kisah itu tercatat dalam novel romans 285 halaman berjudul Vrouwen naar Jacatra karya A. Den Hertog yang diterbitkan tahun 1934.[caption id="attachment_241929" align="alignnone" width="461"]
Bukan Mata Keranjang Tapi Mata ke Ranjang! Siapa Mereka?
Kamis, 24 Oktober 2019 - 18:08 WIB