Memotret foto lanskap, model, potrait, humanisme atau pun "genre" fotografi lainnya memang sering menjadi objek para fotografer, tetapi ini berbeda dengan Sosok cantik Sandriani permani, fotografer wanita kelahiran Bandung, 14 November. Sandriani menjadi fotografer wanita pertama dan satu-satunya yang menjadi andalan dan kepercayaan TNI Angkatan Udara (AU), dalam membidik foto pesawat tempur. [caption id="attachment_235803" align="aligncenter" width="900"] Sandriani permani, fotografer wanita kelahiran Bandung, 14 November.(Foto: ANTV/Rafles)[/caption][caption id="attachment_235804" align="alignnone" width="900"] Atraksi pesawat tempur Sukhoi melepaskan flare,HUT TNI-AU 2011 (Foto: Sandriani)[/caption]Sandriani Permani alias Sasan nama panggilannya, memulai karier fotografinya, berawal dari hobi jalan-jalan sambil memotret, kemudian ia menimba ilmu fotografi di Darwis Triadi School of Photography.Di awal tahun 2010, Sasan mendapatkan tawaran pemotretan profesional di beberapa perusahaan dan salah satunya di perusahaan obat.Pada tahun 2011, Sansan bertemu dengan Letkol Pnb Ali Sudibyo merupakan seniornya ketika ia menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kotamadya Bandung pada 1994-1997.Letkol Ali menjadi Komandan Skadron (Danskadron) 3, mempercayakan Sandriani untuk memotret pesawat tempur F-16 di home base, pangkalan Udara Iswahjudi, Maospati, Magetan. Sejak itu kecintaannya untuk mengabadikan momen foto dirgantara, dilakoni dengan semangat dari balik mata lensanya.[caption id="attachment_235805" align="alignnone" width="900"]