Duta Besar RI Untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi memilih mendirikan bangunan-bangunan khas sunda di sini sebagai representasi Indonesia. Pekerja bangunan terpilih dari Muaraberes Bogor didatangkan, dan selama tiga bulan, para perajin bangunan ini bekerja di tengah angin musim gugur yang menggigit.
Beberapa bahan bangunan didatangkan dari Indonesia, namun kayu sebagai bahan utama, mengggunakan kayu lokal yang memang melimpah di Kiev. "Alhamdulillah akhirnya paviliun ini jadi," kata Yuddy. Yuddy memang patut berbangga, tak semua negara memiliki kesempatan membangun paviliun di tempat yang dilindungi ini.
Saat kami datang, seorang anak berusia dua tahun ditemani ibunya bermain perosotan di paviliun Indonesia. "Paman!" katanya menyapaku. Selain berparas tampan dan cantik, warga Kiev memang ramah terhadap pendatang. Taman nasional ini memang publik area yang menjadi tujuan hang out para Ibu rumah tangga dan tempat bertemunya para ibu muda sampai mengasuh dan menyuapi anak-anaknya yang berlarian bermain di ruang publik ini.
Coklat panas di pintu keluar, menjadi penutup perjalanan hari ini, dan selanjutnya kami ke Wisma Indonesia, tempat kediaman Duta Besar Indonesia. Tiba di Wisma Indonesia, makan siang yang nikmat sudah tersedia, ada nasi panas, rendang Padang dan gudeg Jogja, menemani makan siang kali ini. Nyonya Rumah, Velly Elfira, dengan keramahannya memang selalu menyediakan menu makan khas Indonesia untuk suaminya, juga teman-teman dan tamu suaminya.