Catatan Sepak Bola Isman Jasulmei : Bahrain vs Indonesia, Kemenangan Di Depan Mata Yang Hilang

Timnas Indonesia (Foto : PSSI)

Ada sedikit kekeliruan dalam hal pergantian pemain dan cara main saat Timnas Indonesia sudah unggul 2-1 yaitu kenapa Witan yang masuk menggantikan Struick, kenapa bukan pemain yang lebih bertipikal kuat dalam bertahan mempunyai stamina yang masih bagus untuk diberikan tugas mematikan aliran bola di sektor tengah. 

Selain itu, tidak ada perubahan cara main saat menit ke 80 yaitu dengan lebih fokus mengorganisir cara bertahan secara tim dengan turun ke sepertiga area sendiri compact defend yang rapih lini per lini nya pendek merapat sehingga menyulitkan pemain-pemain Bahrain memasuki daerah bahaya kita. 

Terutama penalti box serta memperlambat mengatur tempo permainan dengan lebih cerdas dalam memainkan bola (bola lebih banyak diarahkan ke sudut pojok pertahanan lawan sehingga bisa menghasilkan tendangan sudut dan lemparan ke dalam). 

Dan yang menurut pengamatan saya, sisi kelemahan yang fatal sehingga Bahrain bisa menyamakan kedudukan yaitu saat Bahrain mendapatkan tendangan sudut. Kenapa organisasi bertahan pemain-pemain kita tidak rapih, tidak ada komunikasi yang baik balance dan hanya melihat arah datangnya bola (ball watching), seolah-olah hilang fokus dan kosentrasi

2. WASIT 

Disini menurut pengamatan saya sepanjang pertandingan  2x45 menit dengan tambahan Waktu, wasit sangat tidak adil, lebih condong banyak menguntungkan Bahrain. Dalam memimpin pertandingan banyak keputusan-keputusan yang merugikan Timnas Indonesia kita yang kita banggakan. Diantara yang paling mencolok yaitu tambahan waktu di babak kedua yang sudah melebihi waktu seharusnya 6 menit menjadi 9 menit. 

Demikian pengamatan saya sebagai pemerhati. Apapun hasilnya patut kita syukuri, kita tidak kehilangan poin berhasil mendapatkan satu poin.