Pada hari kompetisi, 8 September, cuaca cerah namun udara dingin sejak pagi menemani. Dimulai pada pukul 07:30 pagi waktu Austria, Docben mulai berenang didampingi satu perahu karet yang ditempati oleh tim pendukungnya yaitu satu pengemudi dan satu handler-anggota tim yang bertugas menyerahkan hidrasi dan nutrisi sesuai dengan jadwal ketat yang telah disusun oleh Docben sebelumnya.
Di suhu air 23-24C Docben memulai renangnya dan mencapai km 17 dalam waktu tempuh sekitar 5 jam dan 30 menit, dan setelah menyentuh satu titik yang ditentukan oleh Panitia renang dapat dilanjutkan menempuh 17 km berikutnya.
Ternyata setengah jarak tempuh berikutnya direnangi dengan penuh tantangan akibat banyaknya perahu cepat yang melintas membuat seringnya terbentuk ombak cukup kuat yang mempengaruhi ritme renang Docben.
Disinilah peran pengemudi perahu karet menjadi sangat penting dalam memposisikan perahu “melindungi” perenang dari bahaya tertabrak perahu cepat. Handler pun harus bisa secepatnya berimprovisasi merubah jadwal nutrisi dan hidrasi Docben karena adanya perubahan ritme renang yang tentunya lebih menguras tenaga ini.
Setelah berenang hampir 12 jam, sekitar pukul 19:30 waktu Austria, Docben berhasil melewati garis Finish dibawah waktu yang ditentukan, menerima piala, sekaligus mencatatkan diri sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil menyelasaikan tantangan ini.
Keberhasilannya tersebut berarti menambah pencapaian Docben sebelumnya pada bulan September tahun lalu, saat Docben berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menyelesaikan renang di laut Tyrrhenian – Italia sejauh 25 km dalam waktu hampir sembilan setengah jam, sekaligus menjadi salah satu dari 30 perenang sedunia yang berhasil menyelesaikan rute ini, dan berhak menyandang gelar elite UltraOceanman.
Keberhasilan ini membuat Docben diganjar oleh MURI sebagai rekoris baru di bulan Januari 2024.