Catatan Sepakbola Reva Deddy Utama : Piala Eropa 2024, Jerman dan Spanyol Curi Perhatian

Pemain Timnas Jerman, Florian Wirtz (Foto : IG dfb_team)

Antv – Seluruh tim sepak bola 24 negara peserta Piala Eropa 2024 sudah berlaga. Tim unggulan, Jerman, Spanyol, Italia, Belanda, Inggris, Prancis, Portugal  mencatat kemenangan. Kecuali Belgia, yang kalah 0-1 dari Slovakia.

Entah kenapa, Belgia  memang sering tidak beruntung, bila bertarung di  kejuaraan resmi. Padahal Belgia memiliki segudang pemain kelas satu, yang bermain di berbagai klub papan atas di kompetisi Eropa. Mungkin ada masalah non-teknis?

Yang jelas, tuan rumah Jerman mencuri perhatian, melumat Skotlandia 5-1. Jerman menguasai  permainan 75%. Skotlandia, bermain  dengan 10 orang sejak menit ke-44, bertahan total, mendapat hadiah gol  'bunuh diri'  Antonio Rudiger. 

Jerman bermain dengan pola 4-2-3-1.  Empat pemain belakang, Joshua Kimmich, Antoni Rudiger, Jonathan Tah  dan Maxmilan Mittelstadt ditambah kiper Manuel Neuer, sulit ditembus. Paling menonjol Kimmich, di wing-back kanan. Dia sulit dilewati, agresif bermain jauh ke depan, dan akurat  memberi umpan ke mulut gawang. 

Kunci sukses Jerman, di lapangan tengah. Trio pemain senior,  Toni Kroos,  Robet Andrich, dan Ilkay Gundogan saling mengisi. Ketiganya lugas menutup pergerakan  lawan, dan rapi mengatur tempo dan ritme permainan untuk melancarkan serangan. 

Pemain veteran Toni Kroos menjadi master, kakinya seperti punya mata.  Tak  pernah salah, mengirim umpan pendek mau pun jauh. Posisinya gelandang bertahan, merangkap play maker, pemain yang mengatur skema permainan, guna merobek pertahanan lawan. 

Trio gelandang Jerman itu dilengkapi Jamal Musiala dan Florian Wirtz. Dua anak muda berusia 21 tahun, sebagai attacking midfilder merangkap winger. Jamal dan Florian gesit,  liar, tak pernah capek menusuk jantung  lawan. Bola di kakinya membuat pemain  Skotlandia tersiksa. 

Jerman sudah lama tidak punya  bomber di kotak pinalti. Kini ada Kai Haverzt. Striker stylish klub  Arsenal ini komplit sebagai ujung tombak.  Ball-skillnya tinggi dan sulit dijaga. Kedua kaki dan kepalanya berfungsi. Haverzt diramal bakal bersinar dan jadi top skor kali ini.

Alvaro Morata Spanyol. (Foto: IG sefutbol)

Calon Juara

Kejuaraan masih panjang. Untuk juara perlu melewati tujuh pertandingan. Melihat potensi, Der Panzer Jerman pantas masuk daftar calon Juara. Tim lain yang memikat, Matador Spanyol  menang 3-0 dari Kroasia, juara tiga Piala Dunia 2022. 

Spanyol memakai pola klasik 4-3-3, tampil keren menghadapi Kroasia, yang turun dengan sederet pemain tua. Spanyol mengempur lawan dari semua sisi , terutama dari sayap kanan dan kiri, memanfaatkan double-wing-nya yang menakutkan. 

Di kanan,  berduet wing-back Dani Carvajal dan wing-attacking  Lamine Yamal. Carvajal bek modern,  daya jelajahnya sampai garis depan. Punya naluri gol. Sementara Yamal anak muda 17 tahun jago dribling. Manauvernya brilian membuat lawan pontang-panting. 

Di sektor kiri, berduet si gondrong Marc Cucurella dan si jabrik Nico Williams. Cucurella bek petarung, kuat, cepat, pantang mengalah. Sementara Nico pintar  melewati lawan. Kekuatan spanyol di sayap ini akan jadi momok bagi semua  lawan. 

Di pertahanan tengah, ada Nacho dan Le Normand. Ini duet centre-back kelas satu, saling melapis, galak dan disiplin menjaga daerahnya. Di bawah tiang gawang, ada kiper Unai Simon, membuat lini belakang Spanyol  ibarat tembok.

Di  lini tengah Spanyol punya trio ideal sulit ditandingi. Rodri dan Fabian Ruiz lebih bertahan. Keduanya gelandang perusak, bermain di semua sudut lapangan. Tambah hebat, keduanya lihai mengirim umpan manis  ke depan, dan sigap pula  menerobos,   menyambut bola pantulan. 

Satu lagi Pedro Gonzalez Lopez atau Pedri, bintang muda Barcelona titisan Iniesta. Pedri gelandang cerdas dan eksplosif punya marwah  super star. Bila bola di kakinya pendukung dan pemain lawan ketar-ketir, sebab  gawangnya  pasti terancam. 

Spanyol punya bomber Alvaro Morata, yang mesti  dikawal sepanjang laga. Bila lengah, Morata akan jadi hantu di kotak pinalti. Pertahanan Skotlandia sudah merasakan kelihaian Morata menyelinap menyambut umpan, untuk mencetak gol. Morata kapten tim, isyarat sebagai  pemain tak tergantikan, kecuali cedera. 

Tim unggulan lain seperti Italia, Inggris, Belanda, Prancis, dan  Portugal juga menang di laga perdana. Performa mereka masih biasa saja, belum pantas masuk daftar calon  juara. Moga mereka berbenah, sehingga Piala Eropa  2024 semakin seru. **

- Penulis Reva Deddy Utama, jurnalis pemerhati sepak bola.