Catatan Sepakbola M.Nigara: Belanda 2-1 Polandia, Tijjani Reijnders, Tak Percuma Koeman Pertahankan

Cody Gakpo & Tijani (Foto : Istimewa)

Antv – Oleh M. Nigara

Wartawan Sepakbola Senior

KALAU SAJA, usaha Shin Tae-yong, beberapa waktu lalu berhasil membawa gelandang AC Milan berusia 26 tahun. Kalau saja Ronald Koeman, pelatih tim _de oranje_ tidak _ngotot_ mempertahankannya. Kalau saja Sekjen KNVB ( _Koninklijke Nederlandse Voetbalbond_), Gijs de Jong, tidak dengan tegas melarang. 

Tidak ada Tijani Reijnders, dibarisan Timnas Belanda saat melindas Polandia di Volksparkstadion, Hamburg, 2-1. Meski tidak ikut menyumbangkan gol, tapi Tijani tampil luar biasa. Hasil tersebut membuat Belanda untuk sementara memimpin grup D.

Batak-Ambon

STY tidak keliru ketika memutuskan untuk bisa menaturalisasi pemain dengan tinggi badan 185 cm itu. Cerdas, lincah, dan tajam dalam mengatur lapangan tengah. Sayangnya, Koeman dan de Jong lebih peka.

Kini tidak mudah untuk mempertahankan pemain-pemain Belanda yang memiliki darah Indonesia. Tahun lalu, masih agak mudah, hanya dengan janji, niat pemain beralih kewarganegaraan bisa terhambat. Tapi, saat ini tidak seperti itu.

Maka Koeman pun tidak hanya memanggil Tijani ke dalam timnas, tapi segera menurunkannya dalam uji coba. Gayung pun bersambut, Tijani menjawabnya dengan penampilan yang luar biasa.

Tijani Reijnders lahir di kota kecil, Zwolle, Belanda pada 29 Juli 1998. Ia memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ibu bernama Angelina Lekatompessy. Luar biasanya bukan hanya ada darah Ambon, tapi juga darah Batak mengalir di sana.

Kepiawainnya bersepakbola, ia peroleh dari garis ayah. Ya, sang ayah, Martin Reijnders, adalah mantan pemain di Belanda, Finlandia, dan Amerika Serikat. Seperti beberapa orang tua pemain, sang ayah juga meminta Tijani untuk bettahan di Belanda.

 Copy Gakpo

Sementara Cody Gakpo, gelandang serang Liverpool yang memiliki tinggi 193 cm itu, terpilih menjadi _man of the macth_ dalam laga itu. Bukan hanya ia mampu menyamakan kedudukan setelah _de Oranje_ tertinggal di menit 16 lewat gol Buksa, Gakpo juga berulang kali mengancam gawang Polandia.

Koeman sesungguhnya mampu menerapkan strategi terbaiknya. Saya dari lebih 80 persen mengurung, Belanda hanya bisa menghasilkan dua gol.

Gakpo lahir dari pasangan Johnny Gakpo, seorang asli Togo-Ghana dan ibu berkulit putih asak Belanda, Ank. Sang ibu adalah pemain rugby profesional untuk Belanda saat masih muda. Tak heran jika keluarga Gakpo sangat erat dan olahraga selalu menjadi bagian terpenting dari keluarga.

Gakpo merupakan produk hasil akademi PSV. Dan debut pertama di tim utama klub pada Februari 2018. Gakpo bermain di timnas Belanda sejak di level U-18 hingga U-21. Dia memulai debut internasional seniornya pada Juni 2021 di Kejuaraan Eropa UEFA 2020.

Cody Gakpo mengakhiri karir PSV-nya dengan 55 gol dari 159 penampilan di semua kompetisi. Hal itu yang membuatnya menjadi incaran klub-klub besar di Eropa pada musim panas 2022. 

Dua klub adal Inggris yang paling ngotot: Manchester United dan Liverpool. Namun semua berakhir ketika akhirnya Liverpool menawar £44,3 juta atau setara Rp 903 miliar.

Akankah Cody Gakpo bersinar di Piala Eropa kali ini? Kita tunggu saja. Yang pasti, kita kembali disadarkan oleh tim _de Oranje_ ini bahwa dari mana pun seorang pemain berasal, tidak lagi penting. Yang utama, pemain-pemain itu mampu memberikan prestasi terbaik untuk bangsa dan negara di mana pun mereka bermain.