Antv – Sebagai pemerhati sepak bola, saya tetap optimistis Garuda Muda bisa menang dari Timnas Guinea pada laga play off perebutan tiket Olimpiade Paris 2024, yang berlangsung, Kamis (9/5/2024) malam, di Paris.
Kemenangan itu akan diperoleh, asalkan Rizky Ridho, Marselino, Witan Sulaeman dan kawan-kawan menjalankan beberapa catatan berkaitan dengan syarat bermain, sebagai berikut.
PERTAMA, squad Garuda Muda masuk ke lapangan harus dengan mental sekuat baja. Percaya diri bisa menandingi permainan lawan, tidak ada pikiran lawan tangguh, lalu sudah kalah sebelum bertanding.
Semua pemain tidak terbebani target harus menang. Juga melupakan kritik pedas dari netizen. Pemain justru tampil enjoy, tapi serius, penuh percaya diri dan konsisten sepanjang pertandingan.
Konsistensi mental sangat penting untuk menghadapi pertandingan yang situasinya tidak terduga. Mulai lawan bermain keras, keputusan wasit yang kontroversial, hingga lawan lebih dulu mencetak gol.
Apa pun bentuk tekanan, Garuda Muda jangan mudah panik, tetap tenang, dan bermain dengan cerdas. Komunikasi antar pemain dijaga dan berjalan efektif.
Sesema pemain saling mengingatkan, saling membantu, dan saling memahami. Tak ada yang egois, apalagi marah-marah, saling menyalahkan.
KEDUA, stamina squad Garuda Muda kembali segar dan bugar, setelah terkuras di Piala Asia. Sehebat apa pun teknik dan taktik bermain, kalau stamina tak mendukung, percuma.
Saya yakin dalam waktu lima hari persiapan di Paris, sudah dari cukup untuk memulihkan stamina. Tim pelatih fisik sudah faham tugasnya. Apalagi, saat ini cuaca di Paris sejuk, sekitar 13 derajat celcius. Cocok untuk main sepak bola.
KETIGA, saat Garuda Muda menguasai bola, sirkulasi bola harus cepat dan terorganisir. Taktik triangle and diamond shape antar pemain berjalan, memanfaatkan lebar lapangan. Harus berani melakukan penetrasi individu maupun beregu, untuk menembus pertahanan lawan.
Intensitas serangan bervariasi dengan umpan menusuk, true-pass atau umpan kejutan, surprise-pass, di antara pemain lawan. Kalau cuma umpan sejajar, maka pertahanan lawan tidak terbongkar, karena lawan mudah membaca dan mematahkan.
Bentuk serangan harus berlapis dan bergelombang. Pemain lini pertama gagal menembus, diikuti pemain lini kedua. Berani eksekusi tendangan jarak jauh (long range shooting) yang terukur, bukan tendangan spekulatif. Kemudian diikuti pemain kedua dan ketiga melakukan rebound (rebound mentaliti).
Ohh yaa manfaatkan secara efektif peluang dari bola-bola 'mati' seperti free kick, corner kick, mau pun throw-in (lemparan bola ke dalam). Kuncinya lakukan secara variatif, sehingga tdk mudah diantisipasi lawan. Moga-moga lemparan ke dalam Arhan kembali menghasilkan gol.
KEEMPAT, saat kehilangan/kalah bola, atau saat transisi positif ke negatif, jangan langsung turun atau menerapkan taktik delay system, tapi pemain yang kehilangan bola atau pemain terdekat dengan lawan langsung fight merebut bola.
Jangan biarkan lawan leluasa mengusai bola, langsung memberikan umpan maut ke jantung pertahanan. Ini berbahaya, jangan sampai terjadi. Justru paksa lawan melakukan backpass, agar pemain belakang punya kesempatan mengorganisir pertahanan.
Tutup semua celah, minimalisir kesalahan, jaga kedalaman, mainkan tatik double cover. Lihat arah bola, awasi pergerakan lawan. Sebisa mungkin wing back, bisa merebut bola, sebelum lawan melakukan crossing umpan lambung atau datar ke mulut gawang.
Kiper Ernando sudah tampil luar biasa. Hanya sedikit catatan, dia harus berhitung dengan tepat membaca arah bola. Sehingga antisipasinya meninggalkan gawang tidak jadi bumerang.
Bismillah.... mari kita berdoa Garuda Muda menang .
Bravo sepak bola Indonesia, menembus dunia.
Penulis: Isman Jasulmei - Pelatih Nasional, Mantan Pemain Timnas Sepak Bola